Monday, June 10, 2013

NASIB RUANG KERJA TENAGA PSIKOLOGI

Setelah posting mengenai jumlah tenaga psikologi di Indonesia semalam, sekarang saya mau posting akan kegundahan yang semakin meraung-meraung di hati para lulusan/ilmuwan/master psikologi. Apakah itu? Sesuai judul, bagaimana nasib ruang kerja para lulusan psikologi?

Bagi lulusan psikologi seperti kami, mencari pekerjaan bisa dibilang sedang-sedang saja, tidak terlalu mudah tapi juga tidak terlalu sulit. Psikologi adalah ilmu yang universal, ilmu kehidupan dan setiap harinya, manusia jelas bersentuhan langsung dengan perkara/fenomena psikologis. Akan tetapi, pada kenyataannya, di Indonesia ruang kerja bagi lulusan psikologi seringkali bentrok dengan lulusan lain.


Ketika kita ingin mencari dan melamar pekerjaan, biasanya di job spec akan tertera beberapa kualifikasi yang mendukung pekerjaan tersebut. Namun, masih saja terdapat bentrokan. Contohnya saja bidang kerja HRD (Human Resource Management). Kalau murni psikologi, HRD tentu memiliki job desc dan job spec yang sudah sangat jelas, seperti antara lain mengadakan training need analysist terhadap perusahaan/karyawan perusahaan, merekrut, memberikan tes psikologi dan mewawancarai para calon pelamar, melakukan analisa jabatan dan sebagainya. Namun, saat ini bila kita lihat, banyak sekali perusahaan yang memiliki standarisasi job spec dan job desc HRD yang "seakan-akan" dipaksakan.

Saya memang mengambil konsentrasi klinis, akan tetapi melihat bidang industri organisasi masih saja bermasalah membuat hati saya miris. Saat ini, banyak perusahaan yang mencari tenaga HRD, tetapi di persyaratan yang diajukan harus memahami "hukum/pasal-pasal" ini dan itu, harus mengerjakan tugas-tugas payroll dan segala administrasi yang justru semestinya itu dilakukan oleh sekretaris. Di beberapa perusahaan pun, ada yang menggabungkan job desc dan job spec HRD dengan sekretaris, administratur dan lainnya. Sehingga tidak jarang kita melihat di beberapa lowongan pekerjaan tertulis "DIBUKA LOWONGAN HRD DENGAN SYARAT LULUSAN PSIKOLOGI/HUKUM/ADMINISTRASI/SEKRETARIS" bla... bla... bla.

Akibatnya di lapangan pun, mereka yang lulusan psikologi harus "terpaksa" berebut kursi HRD dengan lulusan hukum, administrasi dan sekretaris tadi. Dan, banya kasus pula di lapangan, di mana lulusan psikologi 'kalah telak' dengan lulusan lain hanya karena spesifikasi dan deskripsi pekerjaan yang tidak fokus atau terlalu mengada-ada itu.

Ya, mungkin, bagi perusahaan itu sah-sah saja dan tidak masalah, tapi bila mereka memang benar-benar paham tentang psikologi industri dan organisasi tentunya akan benar-benar memahami dan menempatkan hal tersebut sesuai 'porsinya'. Hal ini pun akan menimbulkan kesenjangan dalam dunia ketenagakerjaan. Dan, itu juga menjadi salah satu faktor penyebab mengapa begitu banyak lulusan psikologi yang 'tersesat' masuk dalam lingkaran pekerjaan yang tidak sesuai dengan disiplin ilmunya.

Memang tidak bisa menyalahkan sistem perusahaan sepenuhnya. Ini juga kembali lagi pada kualitas dari lulusan psikologi itu sendiri. Biarpun terdapat 'pemaksaan' job desc dan job spec tetapi jika orang tersebut 'bersedia' dan memiliki kualitas yang baik, tidak akan menjadi masalah. Yaaa... tidak jarang juga ada kasus di mana seorang lulusan psikologi yang berkualitas baik tetap saja dianggap "not qualify" untuk mengisi jabatan tersebut.

Oleh sebab itu, seperti yang saya uraikan di artikel sebelumnya, edukasi akan peran tenaga psikologi masih butuh perbaikan. Persyaratan kualifikasi pekerjaan khususnya di bidang yang seharusnya memang diduduki oleh disiplin ilmu psikologi masih belum merata bahkan seolah "kurang". Padahal, jika saja itu diposisikan dengan bijak, mungkin saat ini hingga seterusnya, rasio  profesi psikolog/konselor dengan sarana yang ada bisa sesuai dengan standar WHO.

Entah mengapa, sistem kehidupan di negara kita ini makin semrawut saja. Mulai dari sistem tata letak kota sampai pada pemerataan ruang kerja/lapangan kerja juga demikian. Itu juga disebabkan oleh adanya pertumbuhan penduduk yang melesat.

Tapi, tenang saja. Daripada mengeluhkan permasalahan yang tiada berujung ini, lebih baik kita berproses untuk terus kreatif. Kreativitas itu akan menerobos celah sekecil apapun.

Oh ya, lalu lulusan psikologi bisa kerja di mana aja nih? Tenang, lulusan psikologi prospek kerjanya lumayan kok dan lahan kerjanya pun beragam. Bagi kamu yang berminat di psikologi industri dan organisasi atau PIO seperti yang sudah saya jelaskan di atas, kamu bisa kerja di perusahaan. Selain posisi HRD dan/atau recruitment officer, kamu juga bisa bekerja di perusahaan perbankan dan beberapa perusahaan juga ada yang mensyaratkan kualifikasi lulusan psikologi untuk bagian personalia juga bagian training sebagai trainer yang khusus memberikan pelatihan bagi para calon karyawan.

Lulusan psikologi dengan peminatan klinis, kalau masih S1 bisa bekerja sebagai asisten psikolog atau sebagai konselor di pusat-pusat terapis. Sekarang kan banyak tuh ADHD atau Autis Center gitu. Teman-teman saya yang lulusan S1 ada yang bekerja di lembaga tersebut. Kalau sudah lulus program magister psikologi profesi, bisa bekerja sebagai the real psychologist alias psikolog karena telah memiliki surat izin praktik psikologi jadi bisa buka praktik sendiri atau jadi pengusaha dengan mendirikan lembaga pelatihan/lembaga psikologi sendiri, dan bisa juga bekerja sebagai psikologi di rumah sakit jiwa. rumah sakit umum yang ada poli psikologinya ataupun di puskesmas yang ada bagian poli psikologinya juga.

Lulusan psikologi pendidikan bisa bekerja sebagai guru BK di sekolah. Bisa juga bergerak di industri pertelevisian yang mengusung tema edukasi misal mengusung tayangan untuk edukasi pada anak sebagai contohnya tayangan kartun sesame street itu sarat akan banyak hal-hal yang bermakna dan edukatif buat anak-anak loh.

Selain itu, lulusan psikologi pun bisa bekerja sebagai dosen, wiraswasta, bisa jadi CEO perusahaan yang berbasis psikologi atau industri kreatif, jadi peneliti, konselor perkawinan, jadi penulis buku yang berfokus di topik-topik psikologi, kerja di bagian forensik, dan masiiiiih banyak lagi.

(Hummm... aamiin, semoga kita termasuk golongan yang kreatif ya, biar nggak terus-menerus terkotak-kotakkan dalam masalah seperti ini)

JAYALAH PSIKOLOGI
BERIKAN PENGABDIANMU UNTUK BANGSA INI, UNTUK AGAMA INI. ^^


123 comments:

  1. Insya allah mudah di zaman saya nanti... mudah2an... sebagai calon sarjana psikologi... walaupun masih semester 3... :D target, guru BP di sekolah menengah atas... :D amin... blognya bagus, sangat membantu... terima kasih, salam kenal... :D :D :D :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. hehehe masih bnyk peluang sebenarnya utk psikologi krn bisa masuk ke mana saja ^^ oh baru semester 3 ya? semangaat yaaa, wiih mau jd guru BP, aamiin semoga tercapai,

      iya makasih salam kenal juga

      Delete
  2. amin... :D kalo jadi org besar saya bakalan inget nasihat anda... :D mari kalo gitu... :D

    ReplyDelete
  3. maaf sebelumnya, coment yang diatas itu juga komen saya... :D sudah kenal, tp maaf, kenalan lagi juga gapapa... :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. aaaaaah dasaaaar Faizal... Faizal... ternyata dirimu toh, kupikir siapa, eh km sudah follow aku toh, nah bikin blog saja sekalian... :D
      heheheh mari klo gitu ^^ haha :D eh, org yg km taksir itu trnyata sudh tau toh? waah udh rahasia umum trnyata ckckck, jgn pacaran lah.. trllu beresiko, nikah aj klo udh siap yaah, undang saya juga ^^

      Delete
  4. saya baru bikin twitter kak... maklum gaptek gitu... :D tp pasti aku follow... udah dicantumin kan, nama twitternya...? kalo blog saya udah punya sejak lama... tp gak saya lanjutin, karna tulisan saya waktu dari semester satu itu kayanya bahasanya terlalu umum dan biasaaaaa saja... :D kan sekarang ilmu udah bertambah dikit, jadi ngilu ngeliat blog sendiri yang bahasanya kekanak-kanakan, dan blognya yang dah berdebu... :D, kalo iis... :D yah... kaga mau pacaran kak... nanti saya ngerepotin dia, karna dia itu rajin dan pintar, kalo saya jadi penghambat kan nanti bisa gawat(jiaaaaahhhh... kaya pasti diterima aja gua... :D)... sekalian nikah aja nanti sama dia kalo udah sama2 dewasa, insya allah amin1000x... :D, nih blog saya kak... yang pengunjungnya gada satupun... maklum masih belajar waktu itu... ahmadichalk94.blogspot.com... mari toh... :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. iya udah kufollow, Sal.

      haha whatever that, it's your personal area, ku ga mau ikut2an cuma bisa ngasih pesan manfaatin waktu muda sebaik2nya jgn sampe nyesel ^^

      aamiin deeeh undang saya juga yaaak :D

      iya udah kukunjungi, byk sarang laba2nya ya :D eh tapi gak bisa difollow jd aku follow lewat google+ nya aja

      Delete
  5. oke... :D tenkyu... :D mari kalo gitu... :D

    ReplyDelete
  6. saya seorang maba dan saya dihadapkan dgn pilihan antara memilih jurusan hukum karena akreditasi B atau memilih jurusan yg dari dulu adalah keinginanku yaitu"PSIKOLOGI"AKAN TETAPI AKREDITASI akeditasi akampusnya 'C'

    ReplyDelete
  7. saya seorang maba dan saya dihadapkan dgn pilihan antara memilih jurusan hukum karena akreditasi B atau memilih jurusan yg dari dulu adalah keinginanku yaitu"PSIKOLOGI"AKAN TETAPI AKREDITASI akeditasi akampusnya 'C'

    ReplyDelete
  8. sebenarnya nggak ada masalah yg begitu berarti dgn akreditasi A, B, atau C. kualitas itu tetap ada pada diri kita, Fajar. sekalipun kampusnya berakreditasi C, bukan berarti kita jadi ikut2an menilai diri kita dgn "C". ngerti kan maksud saya? :) semoga sukses ya, apapun pilihanmu, pilihlah dari hati yg terdalam dan yakin setiap pilihan yg kamu jalani insyaallah mau psikologi ato hukum, itu semua baik.

    ReplyDelete
  9. Saya seorang maba dan insyaAllah juga calon sarjana psikologi :D mau tanya , peluang ke depan (kerja) lulusan S1 Psi itu bisa di apa saja mb ? dn lulusan S1 Psi itu , bisa gk jadi dosen ?? Terimakasih :)

    ReplyDelete
  10. selamat bergabung Tyas ^_^ salam kenal juga

    peluangnya byk, bisa kerja di bagian HRD (recruitment, interviewer), jadi guru BK, dan Personalia atau back office Bank jg bisa

    hehe lulusan S1 sbnrnya blm bisa jadi dosen karena persyaratan minimalnya S2. tp, sy skrg berprofesi sbg dosen dan masih S1 sih tapi dosen LB (Luar Biasa), kalo mau jadi dosen tetap ada syarat yg biasa dikasih di kampus t4 ngajar

    ReplyDelete
  11. assalamu'alaikum. salam kenal. saya mau minta saran kak biar ga galau mikirin peluang kerja setelah lulus nanti? saya mahasiswa psikologi sudah semester 5, tapi kadang saya masih bingung ntar setelah lulus mau kerja apa dan dimana. pengen banget kerja dibank tapi ga tau kalau dibank peluang kerjannya jadi apa. galau berkepanjangan kalau mikirin ntar mau kerja dimana, takut peluangnya sedikit. Terimakasih

    ReplyDelete
    Replies
    1. wa'alaikumsalam warahmatullah salam kenal juga Sri... cieeeh udah semester 5 ya.

      klo dibilang peluang ada dua jenis, ada peluang yg udah disediakan ada juga yang diciptakan sendiri. klo di Indonesia, peluang kerja Psikologi blm bgtu spesifik tp sbnrnya masih sangat memadai sih.

      dulu saya diminta ortu untuk kerja di Bank (krna ortu jg org bank), tp saya ga mau hehe. kalo di Bank itu ada bagian PERSONALIA dan di bagian BACK OFFICE juga bisa... MARKETING pun kadang diisi oleh alumni psikologi. lulusan psikologi jg bisa kerja di HIMPSI (bg yg udah lulus S2 Profesi) dan yg udah lulus ujian buat dapat Surat Izin Praktek Psikologi malah bisa buka praktek psikoogi sendiri kyk notaris atau dokter spesialis gitu, bisa juga kerja di rumah sakit jadi PNS, di perusahaan besar di bag. HRD recruitment atau bag.interviewer nya dan bisa kerja di Dinas Sosial Provinsi... Ga usah takut. Bila perlu ciptakan saja peluangnya, berbarengan dengan teman2nya bkin LSM psikologi buat bantu dinsos untuk menangani masalah kejiwaan di daerah-daerah terpencil. bisa juga tuh bareng2 bikin pusat terapi untuk anak ABK, banyak kok peluangnya.

      semoga sukses selalu buat Sri :)

      Delete
    2. terimakasih mba buat sarannya.
      alhamdulilah baca saran dari mba jadi semangat. :)

      Delete
  12. yup sama-sama

    keep spirit ya Sri ^__^

    ReplyDelete
  13. asalamualaikum...maaf ikut nimbrung ya...kalau lulusan BK apakh bisa bekerja jadi HRD??termh kasih

    ReplyDelete
  14. tolong dijelaskan ya mbak..teerimah kasih sebelumnya...mohon dibalas...

    ReplyDelete
    Replies
    1. wa'alaikumsalam Ghea :) slam kenal dan makasih loh ya udah mau mampir sini :D

      oh Ghea jurusan BK? hmpir sama dgn psikologi, alumni BK selain jd guru BP/BK, juga bisa bekerja sebagai staf di Instans Konseling di daerah/di kampus (kalo ada). Jadi HRD? Bisa saja, maybe lebih cocok di HRD bagian interview lapangannya.karena seorang mhssw BK kan pasti pernah bljr cara "konseling" yang baik dan benar, nah itu juga diperlukan di ranah interview saat melakukan recruitment karyawan perusahaan.

      Semangat Ghea semoga sukses ^^

      Delete
  15. Assalamualaikum mbak. salam kenal ya. nih aku masih SMA kelas X, nantinya aku pengen ambil jurusan psikologi. Bekal sama cara-cara buat tes perguruan nanti itu ky apa aja ya mbak? buat gambaran sama persiapan. hihi. Makasih :) Amalia P

    ReplyDelete
    Replies
    1. wa'alaikumsalam Amalia

      bekalnya belajar :) standar aja sih, ada tes pelajaran ky matematika, bhs indonesia bhs inggris trus ada psikotes jg tp maaf gak bisa sy paparkan karena konsep psikotes itu tergantung dr perguruan tingginya ky gmn :) selamat berjuang, semoga sukses!

      Delete
  16. Psikologi membahasan manusia yg ga akan habisnya dengan segala permasalahannya..saya calon sarjana Psikologi sudah memiliki pekerjaan meskipun belum menetap dan saya belum lulus S1..tapi setidaknya ada pekerjaan dan membuktikan S1 Psikologi memiliki peluang yg besar..
    Semangat untuk kalian calon sarjana Psikologi :D

    ReplyDelete
  17. Psikologi membahasan manusia yg ga akan habisnya dengan segala permasalahannya..saya calon sarjana Psikologi sudah memiliki pekerjaan meskipun belum menetap dan saya belum lulus S1..tapi setidaknya ada pekerjaan dan membuktikan S1 Psikologi memiliki peluang yg besar..
    Semangat untuk kalian calon sarjana Psikologi :D

    ReplyDelete
  18. Bagus, butikan kalau psikologi diisi teman-teman yang berkualitas :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. yeeaaah psikologi BUKAN FAKULTAS BIASAAA ^___^ hehe

      Delete
  19. Maaf ka mau tanya. Aku ingin sekali bisa mengontrol emosi diri sendiri dan ingin mengetahui sifat2 manusia. Menurut kakak apakah pilihan aku sudah tepat untuk memilih jurusan psikologi? Mohon dibalas ya kak. Thank you

    ReplyDelete
    Replies
    1. hehe :) kata banyak temen yg masuk psikologi, mereka masuk situ karena ingin self help (nyembuhin diri sendiri)

      gak papa, kalo minat, masuk aja ^^ psikologi itu belajar ttg manusia termasuk belajar ttg diri kita sendiri

      Delete
  20. Assalamualaikum wr wb. Maaf ka mau tanya, sebelumnya saya ceritain sedikit dulu ya. Saya ini alhamdulillah baru menyelesaikan SMA saya. Saat SMA saya mengalami masa2 galau dalam memilih
    jurusan Universitas, saya sedih Karena teman2 saya sdh memilih jurusannya msng2 ttp sy tetap sama binggung. Lalu saya mempunyai masalah dalam hidup saya mungkin semua orang merasakannya tp saya ingin sekali rasanya mengontrol emotional saya namun sudah saya coba berkali2 tempat sama susah, Karena masalah2 itu juga yg membuat saya ingin mengetahui sifat manusia. Nah menurut kakak apakah saya sudah pas nih untuk mengambil jurusan psikologi? Mohon dibales ya kak. Salam kenal

    ReplyDelete
    Replies
    1. wa'alaikumussalam wr.wb
      iya silakan dicoba aja ya :)
      nanti mbak bakal belajar ttg manusia, all of the stuff and everything about human.. biasanya kalo belajar tes psikologi, kita sendiri yg jadi subjek tesnya, jadi setidaknya selain belajar ttg alat tesnya juga bisa tahu result mengenai kepribadian kita.

      Delete
  21. Assalamu'alaikum...
    Mbak and mas broo smuanya ^^
    asyiknya punya kenalan psikolog dan calon sarjana psikolog
    insya allah,,, saya juga bisa nyusul jadi Sarjana Psikolog. Amin...
    Salam Kenal Smuanya
    Salam Dunia Psikologi !!!

    ReplyDelete
    Replies
    1. wa'alaikumussalam warahmatullah :) salam kenal juga Arining


      aamiin
      semoga sukses ya ^^

      Delete
  22. halo kak salam kenal :D numpang sharing dan tanya2 ya kak.. mohon informasinya :D

    kak, saya baru aja menginjak semester 3 di jurusan Psikologi di Univ. Udayana Bali. Di Unud ini, jurusan psikologi masih dibawah Fakultas Kedokteran dan tidak berdiri sendiri seperti di Univ. lain kak.. kira-kira ada pengaruhnya gak ya untuk mencari pekerjaan nanti kak? soalnya kan kebanyakan Psikologi itu berdiri sendiri menjadi Fakultas. Jurusan Psikologi di kampus saya juga baru angkatan ke-5 kak. apakah lamanya berdiri sebuah program studi itu berpengaruh dengan penilaian saat mencari kerja ya kak?

    pertanyaan lain lagi kak,
    saya sangat tertarik dengan psikologi klinis dan perkembangan. Kira-kira pilihan saya kelebihan dan kekurangannya apa ya kak? peluang kerja untuk psikolog klinis kira-kira dimana aja?
    menurut kakak, spesialisasi psikolog apa yang paling diminati dan paling banyak dicari kak?
    mohon informasinya utk referensi mencari spesialisasi dalam psikologi ya kak..

    terimakasih banyak, sukses terus buat kakak :D
    nice blog kak! very usefull :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. salam kenal juga *manggilnya siapa ini S A L P hehe :D

      ooh dari Bali, hehe iya emang masih ada bbrpa jurusan psikologi yg masih ngikut peraturan lama yaitu masih jadi anak dari F kedokteran.

      tapi, itu gak jadi masalah kok :) tidak ada pengaruh apa2.. lagipula kalo wawancara kerja pasti yg ditanya jurusan apa kan, ya jawabnya psikologi aja gitu. klo utk penilaian dalam mencari kerja sih itu sesuai selera masing2 perusahaan aja, biasanya ada perusahaan yg melihat dari tempat kuliah si pelamar dan ada jg yang nggak.

      waaw, sama dong. saya juga klinis ^__^ semua pilihan itu sama baiknya. kalo mengenai kekurangan dan kelebihan, saya pikir gak perlu dipusingkan, dijalani saja kalo emang suka bidang itu. lagipula mau basicnya ngambil klinis atao perkembangan, toh psikolog harus dituntut utk mempelajari semua bidang bahkan ilmu di luar psikologi jg harus dikuasai baiknya sebab permasalahan manusia itu kan kompleks dan saling berhubungan dgn disiplin ilmu manapun

      psikolog klinis itu bisa kerja di rumah sakit/RSJ, bisa juga berdiri sendiri jadi psikolog (ini kalo udah selesai ato lulus dari magister profesi psikologi dan udah punya surat izin praktek jadi bisa praktek psikologi di rumah/tempat sendiri kayak dokter) trus juga bisa kok kerja di perusahaan ato lembaga psikologi lainnya.

      yg paling santer ini sih kalo saya amati itu psikolog anak dan psikolog forensik karena sekarang ini bnyk kasus2 ttg itu, but overall, psikolog klinis ato psikolog basic apapun ttp diperlukan oleh masyarakat jd gak perlu risau

      yuuup sama-sama, sukses juga ya untuk mu ^^

      Delete
    2. panggil aja Syntia kak hihi

      oh gitu.. syukur deh kalo gitu :D
      makasi ya kak infonyaaa
      btw kakak udah jadi sarjana psikologi ya?? :D
      kalo udah, sekarang kakak bekerja sebagai apa?

      maaf nih kak, mau tanya lagi
      kalo ambil S2 itu susah ya kak? Bisa gak lulus tes ya? Apa kalo udah S1 pasti lulus masuk S2?
      maybe it's last question kak :$
      terimakasih lagi kak..:)

      Delete
    3. ooh syntia :)
      iya sama-sama

      saya udah lulus S1 2012 lalu , sekarang baru masuk S2 Profesi hehe
      waktu lulus S1 sempat kerja jadi dosen psikologi di STAIN hampir 2 tahun tp cuman bentar trus resign dan ini kuliah lagi

      S2 Profesi?? saya sih baru masuk september nanti kuliahnya tp klo dibilang susah ap gak, relatif sih, yg pastinya kuliahnya padat dan tantangannya lebih rumit daripada saat S1 karena klo udah profesi lebih bnyk prakteknya/aplikasi langsung ^^

      klo soal tes masuk profesi tergantung di mana mau daftar. kemarin sy daftarnya di kampus zaman S1 dulu hehe di UMM lagi. tesnya utk profesi mmg lebih kompleks dan ada tes khusus teori utk yg ngambil profesi jadi terkesan agak rumit tapi klo masih inget materi2nya yaaa gampang aja ngisi semua rangkaian tesnya. tesnya itu banyak, ada TPA, wawancara dll tergantung kampusnya juga sih.

      hehe nanya aja klo emang masih ad yg ganjal
      santai aja Syntia :D

      okee

      Delete
  23. Halo kak, salam kenal :) saya lg dag dig dug nunggu sidang nih ka..hihi yg lbh bikin dag dig dug, sampe uda mau s.psi gini saya masi bingung mw bekerja dmn, karena saya tertarik dg bidang klinis, dan sdkt pendidikan-perkembangan. Stiap liat iklan lowongan kerja hrd, sll ditulis syaratnya "menguasai alat tes". Biasanya alat tes apa sih kak? Karna saya ini orangnya "bisa" tp yaa harus di refreah dulu karna uda lupa sama mata kuliah yg udah lewat, termasuk psikodiagnostik itu..haha
    Trus kalo s.psi apa bs krj d rsj kak? Di bagian apanya? Karna klo bdasar informasi yg saya dpt, rsj lbh butuh psikiater drpd lulusan s.psi T_T
    Maaf kak banyak bgt nanya nya..hahaha terimakasih kak ^^

    ReplyDelete
  24. Halo kak, salam kenal :) saya lg dag dig dug nunggu sidang nih ka..hihi yg lbh bikin dag dig dug, sampe uda mau s.psi gini saya masi bingung mw bekerja dmn, karena saya tertarik dg bidang klinis, dan sdkt pendidikan-perkembangan. Stiap liat iklan lowongan kerja hrd, sll ditulis syaratnya "menguasai alat tes". Biasanya alat tes apa sih kak? Karna saya ini orangnya "bisa" tp yaa harus di refreah dulu karna uda lupa sama mata kuliah yg udah lewat, termasuk psikodiagnostik itu..haha
    Trus kalo s.psi apa bs krj d rsj kak? Di bagian apanya? Karna klo bdasar informasi yg saya dpt, rsj lbh butuh psikiater drpd lulusan s.psi T_T
    Maaf kak banyak bgt nanya nya..hahaha terimakasih kak ^^

    ReplyDelete
    Replies
    1. hai juga Prisil salam kenal yaak :D

      wiiih kereen nih udah mau sidang, semangaat yaah semoga bisa ngejawab semua pertanyaan pas sidang

      oooh klo hrd, emang biasanya syaratnya gitu... alat2 tes mungkin yg berhubungan dengan rekrutmen karyawan kali ya yg paling penting kyk PAPI KOSTICK'S dan sebagainya.. hehe saya juga kurang paham alat2 tes apa soalnya blum pernah wawancara ngelamar di bagian HRD jd kurang tahu hehe...

      euum sebenarnya bisa sih kerja di RSJ cuman mungkin cuman jadi pekerja sosial kayak semacam volunteer gitu Pris... emang masih susah klo S1 mau masuk RSJ, kecuali bagian administrasi RSJ mungkin bisa tergantung RSJ nya juga sih.

      ada kok RSJ yg butuh psikolog tapi emang harus kudu S2 profesi dulu terutama klinis.. kalo S1 emang jarang dibutuhin.. coba search aja di google perusahaan ato RSJ mana yg ngebutuhin psikolog.

      sebenarnya nyari pekerjaan utk S1 psikologi mudah aja, tergantung orangnya aja sih. klo saya pribadi emang agak susah nyari kerja pernah ngelamar sana-sini gak keterima hihi soalnya saya jg pilih2 mengingat ada bbrpa perusahaan yg nggak memperbolehkan muslimah berjilbab lebar masuk ke ranah mereka jadi daripada lepas ato mendekin jilbab mending saya cari lain aja. ^^

      di bank juga bisa di bagian officer ato praktek autis center jadi konselor ngedampingi psikolog meriksa ABK, trus jg bisa PNS di perusahaan negeri gitu kyk temen saya banyaak yg keterima di perusahaan negeri dan mereka sukses ^^

      semoga Prisil sukses yaaa ^^

      Delete
  25. Boleh tanya ttg jurusan psikologi?
    bagus mana prospek Psikologi dg Keperawatan.
    mohon saranx

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hai Jemmi :)

      semuanya bagus aja. keperawatan pun juga akan dapat mata kuliah psikologi sama kayak jurusan laen

      semua tergantung sama Jemmi lebih minat ke yang mana

      Delete
  26. nanya dunk mbak,..bolehkah lulusan s1 Psikologi (belum ambil profesi) dan tidak ada izin praktik menjadi saksi ahli dalam persidangan atau melakukan pemeriksaan kejiwaan terhadap korban sementara ilmu yang kita dapat di S1 tidak mendalami pemeriksaan kejiwaan,..terima kasih

    ReplyDelete
    Replies
    1. setahu saya sih klo utk melakukan pemeriksaan kejiwaan dalam artian udah masuk tahapan lebih dari sekadar diagnosa atau dalam artian sudah masuk tahap interpretasi, sebaiknya itu dilakukan oleh seorang psikolog (yg udah resmi psikolog).

      kalo hanya memeriksa dalam kapasitas mengumpulkan informasi ttg klien, itu masih boleh, biasanya para konselor tugasnya sebatas itu, tapi gak sampai menetapkan hasil atas interpretasi hasil tesnya.

      klo mengenai saksi ahli dalam persidangan itu kan udah menjadi masalah confidential ya, dan biasanya sih yg paling appropriate utk ditunjuk adalah psikolog yg berbasis forensik (psikolog forensik).. kalo S1 saya juga kurang paham, boleh atau tidak tapi seringnya dan baiknya sih yang udah profesi biar lebih meyakinkan.

      klo mengenai izin praktik, itu memang sangat dibutuhkan sbg penunjang keabsahan seorang psikolog, tanpa ada izin praktek, yg udah lulus S2 profesi kagak boleh buka praktek... dan sebenarnya kasus penyalahgunaan izin atau pemalsuan izin praktek psikologi pun udah banyak dari dulu dan itu disalahgunakan oleh oknum tak bertanggung jawab, jatuhnya ntar malah jadi malpraktek ky dokter itu, bisa dikenakan sanksi pidana.

      Delete
  27. Haii assalamualaikum ^^ , saya baru lulus dan ngambil psikolog , kemarin tes lewat smptn ga lulus dan itu ambilnya di negri nah jadi skrng saya di swasta berketepatan di UIR (universitas islam riau) nah menurut kakak kakak sekalian itu nantinya mempengaruhi ga disaat kita melamar kerja karna saya swasta bukan negri , tolong jwbannya jgn 'tergantung dan pandai-pandai kamu' kalau bisa jawabannya lebih spesifik dan secara penglihatan kakak kakak sekalian .

    ReplyDelete
    Replies
    1. waalaikumussalam ^^ hai juga Yogi

      :) seharusnya sih gak akan memberikan pengaruh apapun pada saat ngelamar kerja walau lulusan negeri ato swasta karena sekarang swasta sudah bisa dibilang 11 12 lah sama negeri.

      namun belakangan ini, seperti yg saya udah bilang di komen-komen sebelumnya, memang ada beberapa perusahaan besar dan multinasional yang juga menilai dari lulusan mana seorang pelamar berasal. misalkan yg dari lulusan kampus ternama di Indonesia, tentu akan jadi nilai tambahan buat dia.

      tapi di sisi lain, utk dunia kerja, saya pikir semua pelamar tentu paham bahwa perusahaan itu kebanyakan gak melihat dari CV saja, melainkan menilai dari kemampuan ato skill nyata dari sang pelamar terkait bidang pekerjaan itu.

      pengalaman dari temen-temen saya, meski kami adalah lulusan swasta, tapi banyak tuh temen2 saya yang keterima kerja di perusahaan multinasional bidang HRD dan perusahaan2 milik negeri/BUMN :)

      ada baiknya pada saat melamar, kita juga kudu mencari tahu info seluas2nya mengenai perusahaan tmpat melamar, apakah perusahaan itu juga mengutamakan dari lulusan mana pelamar tsb berasal ataukah tidak dan info2 lainnya yg lebih spesifik. jadi, dengan begitu, kita udah gak kagok lg sewaktu akan nyiapin diri buat ngelamar di tmpat tsb

      jadi jangan patah semangat yaa Yogi ^^ semoga sukses.

      Delete
    2. haiik kakak , ini banyak kontroversial mau ngambil psikolog semua org kayak ngeremehin gitu haha nth kenapa *miris . kaka juga berada di lulusan dari univ swasta ?

      Delete
    3. kok bisa sih ya ada yg ngeremehin gitu? emang ngeremehinnya gimana?

      nih ada komentar dari salah satu temenku psikologi juga:

      "Kok ada gitu yg ngeremehin prodi ini?" Kalo ada yang ngeremehin, IMHO bukan karna psikologi nya itu sendiri, tp si orang yg ngeremehin itu yg (mungkin) salah. Mungkin dia ga ngelihat secara objektif ke prodi psikologi dr segi positif & negatif nya.. Padahal semua bidang ilmu (sperti yg ditulis di komen sebelumnya) ya ada poin nya masing2. Ya tergantung kebutuhannya..

      Btw, beberapa hari lalu ada 1 temen dokter aku yg tampak 'ngeremehin' psikologi dibanding psikiatri krn psikolog ga bisa meresepkan obat. Dia kurang tau bahwa kadang yg dibutuhin klien bukan skedar "apa diagnosa nya & harus diminumin obat apa" tapi juga "gimana dinamika psikologis" nya..disini biasanya psikolog lebih bisa jelasin

      -----

      iyup saya lulusan Universitas Muhammadiyah Malang dan skrg ngambil magister profesi di UMM juga :)

      Delete
    4. yah gitu mereka mbak , mereka meremehkan karna di ujungnya kata mereka 'tidak jelas' kerjanya nth dimana dan pasti sedikit lowongan pekerjaan kata mereka , kalau saya sih ga terlalu perduliin tapi miris aja gitu . iya itulah mbak negri ini semrawut padahal itu suatu kebutuhan loh buat perusahaan perusahaan tetapi yah bener itu kata mbak semrawut . wah ntr kalau ada sesuatu ingin di tanyakan boleh mampir yaa ^^

      Delete
    5. jelas atau tidaknya itu semua mungkin hanya persoalan cara pandang aja.

      lapangan kerja psikologi itu sebenarnya luas bisa masuk ke mana aja, tp emang sih di Indonesia sendiri, perusahaan2 yg mau nyari tenaga psikologi tuuh masih byk yg kurang paham job spec-nya apa sih, jadi malah kecampur deh sama job spec lulusan hukum dan lain2.. trus juga sebenarnya ada sebuah rahasia yg pernah sy ketahui dari temen yg sering ngelamar di HRD... intinya perusahaan itu byk yg "mau mengusahakan yg minimalis demi memperoleh yg maksimal".seperti itu kira2 kiasan yg tepat, saya pikir, Yogi paham apa yg saya maksud. kenapa bisa seperti itu? aslinya lohh (bukan sombong tapi ini kenyataan) bahwa orang psikologi itu sebenarnya "mahal" utk direkrut.

      Delete
    6. iya saya tahu sebenarnnya psikologi ini mahal tapi terkadang itulah orang sekarang mereka mimilih suatu jurusan yah bisa dibilang itu kedepannya akan cerah padahal itu belum tentu dan terkadang juga ada beberapa org berfikir bahwa psikologi ini tidaklah penting yah kalau ingin curhat bisa ke YME atau org tua dan mereka selalu menganggap pandangan kita (psikologi) sama dengan orgtua mereka atau teman teman mereka . ohiya mbak kalau boleh tahu kira kira kalau kita menangani pasien yg ada kelainan mental atau apalah itu kira kira kita di bayar berapa ? :v wkekek kalau mbak tahu sih :3 kalau ga salah itu mahal makanya org terkadang tidak ada yg mau hahaha

      Delete
    7. kalo udah lulus magister profesi dan udah dapat surat izin praktek psikologi (SIPP), biasanya di dalam kode etiknya udah ada aturan sekian sekian bayarannya,, lewat email sekian, lewat face to face sekian bla bla bla... kalo masih S1 ato lulusan S1 belum boleh menarik bayaran karena belum punya SIPP tadi, jika berani narik bayaran maka akan dikenakan sanksi tegas.

      biasanya sih gak jauh beda kisarannya dengan bayaran utk psikiater.. biasanya dihitung per jam atau per sesi gitu.. sekitar 150-250an, tergantung dia itu psikolog S2 ato profesor

      hehehe sebenarnya semua kembali lagi pada kebutuhan masing2 individu, apakah mereka diharuskan ke psikolog atau tidak. selama masalah mereka masih bisa ditangani secara kekeluargaan, yaa gak perlu2 banget datang ke psikolog, tapi ketika masalah tersebut menemui jalan buntu dan mengharuskan kehadiran pihak lain sebagai penolong/perantara maka mungkin sebaiknya harus meminta bantuan psikolog/psikiater :)

      mengenai bayaran, juga tergantung kondisi si klien. apabila kliennya mampu, maka gpp ditarik bayaran selepas konseling atau sebelum konseling dijelasin dulu. tapi kalo kliennya gak mampu, yaa itu kembali lg ke hati nurani seorang psikolog, apakah dia itu ada untuk membantu memecahkan masalah atau ada untuk dibayar/pamrih :)

      Delete
    8. magister itu=S2 yaa mbak ? wah skrng S2 di wajibkan 4 tahun ga kyk dlu kalau dlu 2 tahun hahaha .
      untuk di paragraf terakhir mbak ya gitulah :)

      Delete
    9. S2 itu sekarang dua setengah tahun, Yogi bukan 4 tahun.. hehe kelamaan maaaah 4 tahun

      Delete
    10. itu dulu kak tapi kata abg saya sekarang wajib 4 tahun dan s1 max 5 tahun :3 tpi ga tau deh bener apa gak soalnya abg bilang gitu

      Delete
  28. Assalammualaikum .
    Maaf mengganggu.saya mw nanya ni mbak apa keunggulan n kkrgn dri psikologi.n knpa orng orng byk mremehkan prodi psikologi?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Mufida: ini ada sekelumit komentar dari temen-temen mengenai pertanyaan mbak Mufida semoga bisa membantu menjawab:

      Secara keseluruhan ya sulit nyari kelebihan & kekrangan dr smua displin ilmu pengetahuan.
      Khususnya psikologi, klo mnurut sya kduanya trletak pd obyek penenlitiannya baik lbih maupn kurangnya. Yg ditelusuri itu jiwa manusia. Ini sulit krn prilaku manusia kdang tdk sjalan dgn kondisi jiwanya, tp bisa jd sjalan. Tingkat relitifitas teori2nya yg sngat tinggi mlemahkan hasil pnlitian bahkan pd tingkat desertasi. Frued pun yg seorang pakar psikoanalitis menemui kbuntuan ktika meneliti tntang psikologi perempuan. Data2 yg trkumpul slalu trbentur stu sma lain.
      Yg jls blm ada teori pundamental dlm psikologi, itu klmahannya. Klbihannya adlh kekayaan data & kdalaman ekplorasi trhadap objek pnlitiannya. Psikologi sngat mnarik & mnjdi tmpuan hmpir sluruh dsplin ilmu pngtahuan sosial bahkan filsafat yg jd induk ilmu pngtahuan jg trjbak dlm kerumitan psikologi.
      Hnya pndapat & sya bukn org psikologi murni, tp cbang ilmu yg sya plajari sngat akrab dgn psikologi.
      prtanyaan yg tepat mungkin bukan apa kkurangan & klbihan psikologi, tp saya kira lbih tpat jika yg diprtanyakan adlah sjauh mana org2 yg mnggeluti psikologi memaksimalkan data2 yg diproleh untuk mmbantu org2 agr dpt mlewati keadaan psikologisnya yg kurang sehat tnpa mnambah resiko.
      ----
      "Kok ada gitu yg ngeremehin prodi ini?" Kalo ada yang ngeremehin, IMHO bukan karna psikologi nya itu sendiri, tp si orang yg ngeremehin itu yg (mungkin) salah. Mungkin dia ga ngelihat secara objektif ke prodi psikologi dr segi positif & negatif nya.. Padahal semua bidang ilmu (sperti yg ditulis di komen sebelumnya) ya ada poin nya masing2. Ya tergantung kebutuhannya..

      Btw, beberapa hari lalu ada 1 temen dokter aku yg tampak 'ngeremehin' psikologi dibanding psikiatri krn psikolog ga bisa meresepkan obat. Dia kurang tau bahwa kadang yg dibutuhin klien bukan skedar "apa diagnosa nya & harus diminumin obat apa" tapi juga "gimana dinamika psikologis" nya..disini biasanya psikolog lebih bisa jelasin

      Delete
  29. Hai kak, panggil aku Firhan hehe :D

    maaf mau tanya kalo lulusan sarjana psikologi, apakah bakal dapet pekerjaan yang LEBIH DARI seorang HRD? Guru BK? Konselor? PNS?

    maaf kak kalo pertanyaan nya kurang berkenan, mohon dijawab ya kak :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. sarjana psikologi bisa bekerja di mana saja kok. tp alangkah lebih baik jika bekerja di lapangan kerja yg memang sesuai bidang psikologi (biar ilmunya bisa tetap terpakai sih sehingga terus diasah)
      klo mau jadi psikolog memang harus S2 Profesi psikologi dulu, tapi kalo S1, bisa di mana aja

      semangat ya ^^

      Delete
  30. Assalamu'alaikum..
    Hai Kak, Selamat Pagi..
    Saya Nyimak coment" d atas
    Saya Baru Kelas 12 SMK Dan Saya suka belajar mengetahui kepribadian setiap seseorang.. setiap org yg curhat sama saya selalu ada solusi dan selalu terkoneksi..
    dan masalahnya saya bingung apa Psikologi bisa Kerja di bidang olahraga macam sepakbola dll ..

    ReplyDelete
    Replies
    1. Wa'alaikumussalam
      wah ada bakat nih jd psikolog hehe
      sbnrnya psikologi olahraga itu ada cm utk lapangan kerja d bidang tsb mmg blum ada.Gimana kalo Rizal aja yg buka lapangan kerjanya?

      Delete
  31. Assalamualaikum kak, mau ikutan ikutan nimbrung nih hehe.. Kebetulan sy mahasiswa s1 psikgi yg sudah hampir selesai dan berencana mau menljtkan s2 bidang psikologi pendidikan. Kira2 selain mjdi guru/dosen, peluang kerja mahasiswa magister lulusan s2 psi. Pendidikan bisa kerja dmn saja yaa.. Terimksh dan mohon sarannya :).

    ReplyDelete
  32. Assalamualaikum kak, mau ikutan ikutan nimbrung nih hehe.. Kebetulan sy mahasiswa s1 psikgi yg sudah hampir selesai dan berencana mau menljtkan s2 bidang psikologi pendidikan. Kira2 selain mjdi guru/dosen, peluang kerja mahasiswa magister lulusan s2 psi. Pendidikan bisa kerja dmn saja yaa.. Terimksh dan mohon sarannya :).

    ReplyDelete
    Replies
    1. Kalo di psikologi, magister ada 2 mcm. Profesi dan sains.
      kalo profesi gak ada peminatan tertentu jd profesi sama rata klinis.
      Kalo sains biasanya yg ada peminatan pendidikan,sosial,perkembangn,orgnisasi dll.
      klo peluang kerja lulusan magister profesi bisa buka praktek sendiri stlh dpt surat izin praktek scra resmi. Bisa jg kerja d mana aja.
      klo utk sains psikologi pun bgitu. Utk psi.pendidikan bs kerja di sekolah2 atau jadi dosen muda. Bisa jg di lembaga2 pendidikan atau LSM. bisa di lembaga Autis/yg ngurus anak2 ABK, pusat terapi ABK dan tdk nutup kmungkinan jg d perusahaan ato rmh sakit.

      Delete
  33. Assalamu'alaikum kak, saya Mimi kelas X SMA jurusan IPA... rencana saya kalau kuliah kepingin masuk jurusan psikologi.. kira kira boleh gak ya kak kalau saya masuk jurusan psikologi? apa gak susah nantinya kalau udah kuliah?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Wa'alaikumussalam ya boleh boleh aja Mimi :D nggak ada yg ngelarang kan, mau dari IPA IPS Bahasa ato apapun boleh
      hehe kalo yg namanya kuliah apapun jurusannya nggak ada yg mudah Mimi, yg penting siapin fisik, mental dan budget karena di psikologi lbih bnyk praktikumnya jd lumayan nguras ketiga hal itu

      Delete
  34. Assalamualaikum kak, blog ini sangat bagus dan sangat bermanfaat bg sya. Sya jga mndpat ilmu2 dr mmbca komen2 d atas. Sya mw brtanya kak, bgmn peluang krja bg lulusan s1 psikologi dg jilbab yg lebar (bsa dblg syar'i) spt kakak? Krna ddunia krja kbanyakan peluang bg syar'i tsb jrang dmnati. Sya siswi klas XII IPA dan msh galau memilih jurusan. Ortu sya jga sdikit ragu ttg peluang krjanya, sya sndri jga blum bsa mnjlaskan kpd mereka krna msh mncari info2 lg.
    Tanya lagi y kak, kta gru BK sya stelah lulus s1 apakah hrus mngmbil sertifikasi bwt cepat dtrima kerja? yg paling menarik bg sya, bgaimana y kakak bsa mnjdi dosen ttp blum mngmbil s2? Mohon infonya kak. Terimakasih bnyak sebelumnya. Semoga barakah ilmunya :) wassalam


    ReplyDelete
    Replies
    1. Waalaikumussalam
      hehe sbnrnya byk tmpt yg ngebolehin bagi yg berjilbab lebar kok. Temen2 sy sebagian besar berjilbab syar'i. Mereka ada yg kerja di lembaga pusat penanganan anak autis, ada yg di kantoran, jd dosen, guru d skolah dan rumah sakit.
      tp sblm taken kontrak kerja mmg hrus ditanyakan dan disepakati dulu sm t4 kerja yg dituju apa boleh pake jilbab lebar ato gak. Kalo gak boleh ya mending cari yg lain.

      Psikologi di indonesia mmg blm ada hukum pakemnya nti mereka mo dtempatin d mana...gak kayak dokter. Walaupun mmg lulusan magister profesi bisa sih buka praktek sndiri stlh dpt surat izin praktek.
      Trgntung kita aja yg pandai mmilih.

      Euum sertifikasi itu khusus buat yg mau jadi pengajar tetap sih. Kayak guru BK gt mmg wajib sertifikasi ntinya

      Hehe...sy dulu ditawarin sama teman. Kebetulan di tmpt tinggal sy yg dulu di situ minim pengajar yg backgroundnya pure pskologi aplg ada fakultas BK yg materinya psikologi. Jd awalnya sy diminta utk jd motivator semacam coach dulu di ekstrakurikuler baru stlh itu diminta ngajar d kelas sbg tim teaching namanya.

      Klo mau serius jd dosen tetap emang hrus lanjut S2. Sbnrnya bisa dibantu sama pihak kampus dgn cttn kita hrus kembali ngajar dan ngabdi di situ. Cm sy lepas krna biasanya pihak kmpus cm bisa ngasih bantuan beasiswa utk program sains. Nah sementara sy mau profesi..klo gak profesi sgt disayangkan jg. Profesi jg lbh byk di prakteknya. Kalo sains levelnya byk teori. jd sy wktu itu resign trus lanjut s2 profesi. Skrg msih smester 2 hehe. Tp emang harus sabar klo mo jd psikolog..pendidikannya klo udh s2 apalagi ambil profesi agak complicated..byk tantangannya..bagi yg emang passionnya pskologi, fine aja :D
      jd sblum memutuskan dipkir matang2 dulu...kordinasi sama ortu jg. Klo udh yakin baru blg ke ortu dan kita kudu buktiin bisa bener2 fokus dgn pilihan itu.
      insyaAllah akan terbayar kok semuanya nti..mgkn bukan dlm bentum uang semata tp klo kita mo nekuni dan emang passion, mau kerja apapun oke oke aja ^^

      Smoga sukses ya

      Delete
    2. Waalaikumussalam
      hehe sbnrnya byk tmpt yg ngebolehin bagi yg berjilbab lebar kok. Temen2 sy sebagian besar berjilbab syar'i. Mereka ada yg kerja di lembaga pusat penanganan anak autis, ada yg di kantoran, jd dosen, guru d skolah dan rumah sakit.
      tp sblm taken kontrak kerja mmg hrus ditanyakan dan disepakati dulu sm t4 kerja yg dituju apa boleh pake jilbab lebar ato gak. Kalo gak boleh ya mending cari yg lain.

      Psikologi di indonesia mmg blm ada hukum pakemnya nti mereka mo dtempatin d mana...gak kayak dokter. Walaupun mmg lulusan magister profesi bisa sih buka praktek sndiri stlh dpt surat izin praktek.
      Trgntung kita aja yg pandai mmilih.

      Euum sertifikasi itu khusus buat yg mau jadi pengajar tetap sih. Kayak guru BK gt mmg wajib sertifikasi ntinya

      Hehe...sy dulu ditawarin sama teman. Kebetulan di tmpt tinggal sy yg dulu di situ minim pengajar yg backgroundnya pure pskologi aplg ada fakultas BK yg materinya psikologi. Jd awalnya sy diminta utk jd motivator semacam coach dulu di ekstrakurikuler baru stlh itu diminta ngajar d kelas sbg tim teaching namanya.

      Klo mau serius jd dosen tetap emang hrus lanjut S2. Sbnrnya bisa dibantu sama pihak kampus dgn cttn kita hrus kembali ngajar dan ngabdi di situ. Cm sy lepas krna biasanya pihak kmpus cm bisa ngasih bantuan beasiswa utk program sains. Nah sementara sy mau profesi..klo gak profesi sgt disayangkan jg. Profesi jg lbh byk di prakteknya. Kalo sains levelnya byk teori. jd sy wktu itu resign trus lanjut s2 profesi. Skrg msih smester 2 hehe. Tp emang harus sabar klo mo jd psikolog..pendidikannya klo udh s2 apalagi ambil profesi agak complicated..byk tantangannya..bagi yg emang passionnya pskologi, fine aja :D
      jd sblum memutuskan dipkir matang2 dulu...kordinasi sama ortu jg. Klo udh yakin baru blg ke ortu dan kita kudu buktiin bisa bener2 fokus dgn pilihan itu.
      insyaAllah akan terbayar kok semuanya nti..mgkn bukan dlm bentum uang semata tp klo kita mo nekuni dan emang passion, mau kerja apapun oke oke aja ^^

      Smoga sukses ya

      Delete
  35. Kak mau tanya ya, kalau pskologi pendidikan bisa jadi HRD nggak? Soalnya katanya yg bisa jadi HRD itu psikologi pio. Dijawab ya kak, Makasih kak

    ReplyDelete
    Replies
    1. iya emang sih sejauh ini mereka yg pio lebih sering keterima di HRD. tp sebagian kecil sih HRD yang ada di lembaga kursus ato homeschooling gitu nerima dari psikologi pendidikan kok

      Delete
  36. Assalamualaikum,
    Saya lulusan smk komputer 2013, dan skrng saya bekerja di perusahaan otomotiv, saya mau lanjut kuliah dibidang informatika tapi saya mash mikir, dulu sekolah jurusan komputer aja pusing bgt mslh itung"an nya, krn saya org nya lemah mslh mtk dn fisika, stlh saya fikir" knp g psikolog aja yang minim pelajaran hitungan nya. Apakah pilihan saya ini bnr mba? Terimakasih
    Wassalamualaikum.

    ReplyDelete
  37. wa'alaikumussalam
    hehe jgn salah :D di manapun kuliahnya, kita bakal sllu jumpa dgn matematika/statistik.
    di psikologi juga ada statistika psikologi tp kata org jauh lebih susah drpd statistika biasa hehe

    ReplyDelete
  38. assalamu'alaikum
    ka mau sharing nih, kan saya dari SMK jurusan pemasaran pengin masuk psikologi. lah itu kalo pas lg ngebahas masalah jurusan pasti selalunya terpojokkan, yang katanya jurusan psikologi itu prospek kerjanya sulit lah yang itu lah. tapi saya tertarik kejurusan psikologi, dan bingung cara ngejelasin ke orang tua gimana soalnya fikirannya klasik ka, mikirnya sarjana jurusan psikologi ya pasti kerjaanya menangani orang yang ada gangguan kejiwaan. jadi serba salah -_-", hehe mohon pencerahannya ka :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. wa'alaikumussalam...
      hehe sebenarnya memang betul apa yg dipikirkan orangtua purwanti itu, salah satu kerjaan psikolog yaa memang menangani dan membantu orang2 yg mengalami gangguan kejiwaan.. itu pekerjaan yg mulia sama kayak dokter..kalo dokter nangani yg bermasalah fisiknya, maka psikolog nangani yg bermasalah pada jiwanya..tapi kalo mau bekerja di area lainnya juga nggak masalah seperti kerja di bagian HRD di perusahaan atau lainnya.

      cuman kalo untuk psikolog terutama psikolog klinis yg udah lulus S2 profesi dgn S1 yg juga psikologi, mereka mmg akan lebih banyak menangani masalah klinis

      Delete
  39. Assalamualaikum kak
    Pengetahuan saya jadi bertambah ketika membaca blog ini dan komentar komentar di atas. Saya seorang siswi kelas XII dan saya sudah diterima di salah satu pts swasta di fakultas psikologi. Saya banyak mendengar dari orang2 kalau kuliah di psikologi itu membutuhkan waktu yang lama, apakah itu benar kak? Jika di univ islam apakah psikologi nya berkaitan dengan kajian islam kak? Terus apa benar kuliah psikologi itu di tuntut untuk berfikir kritis dan mengetahui teori teori?
    Mohon dijawab ya kak, jawaban dari kaka sangat bermanfaat bagi saya mau pun orang lain :) terimakasih banyak

    ReplyDelete
    Replies
    1. euum, kalo niatnya emang bener-bener pengen jadi psikolog (profesi psikolog), pendidikan yang harus ditempuh minimal 4-5 tahun S1 psikologi ditambah 2,5 tahun program Magister Profesi Psikologi..jadi sekilas kalo diperkirakan yaa agak lama juga sih, nggak jauh beda kayak dokter gitu lah ya. tapi itu juga tergantung dari pribadi masing2...klo bisa lulus kurang dari waktu itu dan mmg cerdas yaa bisa lebih cepat lagi.

      kalo di universitas islam utk tahun2 ini dan tahun2 ke depan yg saya denger dari temen saya (yg kuliah di univ islam jur psikologi) mmg sementara mengembangkan kurikulum psikologi islam juga..malah bagus itu...soalnya teori2 barat kan juga udah banyak yg ketinggalam zaman, dan psikologi islam juga menarik banget utk dipelajari lebih mendalam..tapi yaa tetep akan belajar teori2 barat juga sbg dasar pengetahuan sejarah psikologi di barat.
      hehehe...kalo untuk S1 psikologi mmg lebih banyak belajar teori dan selebihnya praktikum di lapangan...banyak teori kdg bikin pusing, tapi anggap aja itu belajar utk dasar2nya.. kalo udah ngambil S2 Profesi psikologi lebih banyak prakteknya daripada teorinya..kalo S2 Profesi psikologi lbih bnyk jadwal praktek penunjang di RSJ, Sekolah, puskesmas, lapas, dinsos dan lain-lain..

      Delete
  40. asalamualaikum...
    menarik baca tulisan ini,,
    jadi pgn curhat he he
    saya udah 1,5 tahun jadi HRD d perusahaan swasta..
    padahal latar belakang pendidikan saya bukan psikologi ataupun hukum..
    saya lulusan d3 akuntansi, awalnya melamar sebagai staff akuntan eh gtw y d tempatin jd staff hrd :-/
    manager hrd saya dinas luar kota terus alhasil segala urusan karyawan mjd tanggung jwb saya... :'( mulai masalh administrasi sampai ke lapangan..
    awalnya saya sering nangis sendiri karna tekanan yang saya hadapi cukup berat..
    lama kelamaan saya terbiasa..
    bagaimana ya supaya saya tidak dianggap musuh bagi karyawan lain atau kadang disebut juga robotnya boss :'(
    padahal saya hy berusaha bekerja sesuai dg job disk..
    lalu kriteria mjd hrd yang baik itu gmn? n bagaimana cara menilai pekerjaan hrd (saya sendiri) bisa dikatakan sukses.
    terimakasih :) jawab ya kaka sayang

    ReplyDelete
    Replies
    1. waalaikumussalam
      dari uraian cerita mbak, tampaknya mbak kesal banget ya dengan temen2 karyawan lain
      hehe saya menyesal nggak bisa menjawab pertanyaan mbak secara lebih detail tg kriteria HRD yg baik soalnya saya ini orang klinis (ngambil konsentrasi spesialis klinik) jadi saya kurang tahu-menahu mengenai HRD secara luas :)

      jika mbak terus menyibukkan diri dgn memperhatikan omongan orang lain, maka itu gak akan ada habisnya.
      mbak ttp bersikap biasa saja. tekanan itu akan selalu ada dari arah mana saja,
      kalau mereka negur, mbak sapa aja dgn baik, kalau mbak ditekan oleh mereka, ttp perlihatkan keramahan mbak pada mereka. jk mereka membutuhkan bantuan, bantu aja.. kalau mereka masih ttp bersikap tidak acuh, tdk perlu dimasukkan ke dalam hati.

      Delete
  41. Selamat malam kak.. Saya mau curhat nih kak.. Dulu waktu saya mengikuti proses pendaftaran SNMPTN, saya sangat minat dan tertarik untuk memilih jurusan psikologi, namun ortu saya kurang setuju.. Saya selalu berusaha untuk menyakinkan ortu saya.. Dan setelah pengumuman SNMPTN tgl 9 Mei kemaren, saya lolos da diterima menjadi mahasiswi di UNS dengan jurusan psikologi, saya awalnya senang sekali.. Namun, semakin lama, ortu saya seperti merendahkan saya bahwasannya saya salah memilih jurusan karena saya orangnya pendiam mana mugkin bisa bertahan dijurusan ini.. Saya menjadi down.. Saya srkarang menjadi takut jika nantinya saya gagal dan berhenti di tengah jalan, saya jadi takut jika nantinya saya tidak bisa bersaing.. Belum lagi dengan prospek kerjanya, saya masih bingung nantinya akan menjadi apa jika saya lulus Psikologi. Niatnya saya berniat untuk bekerja di perusahan dan menabung dan berusaha untuk mendapat beasiswa magister psilologi sehingga saya bisa untuk menjadi psikolog dan membuka tempat pratek di kota saya. Tapi saya menjadi bingung lagi, apa yang akan saya lakukan ditempat praktek saya? Karena kota saya ini masih lemah dan rasanya awam sekali untuk berkonsultasi denga psikolog.. Tolong responnya ya kak.. Komentar nya ya kak.. Pendapat kakak gimana dengan permaslaha saya ini? Plis dijawab ya kak..

    ReplyDelete
    Replies
    1. orangtua itu biasanya cuma perlu bukti
      mbak cukup mengubah persepsi mereka dan meyakinkan mereka dengan belajar sungguh2
      jika mmg mbak sangat berminat di psikologi, faktor eksternal itu tidak harus menjadi penghalang bagi mbak. yakinkan mereka dengan mbak berprestasi yg bagus di kampus, belajar sungguh2
      kalau mbak sukses, suatu saat orgtua mbak akan melihat sendiri buktinya bhw pilihan mbak bukanlah pilihan yg salah

      kalau masalah pekerjaan, mmg psikologi msih rada-rada tentatif sih, tp insya Allah byk peluang yg bisa kita ciptakan. nah berdasarkan informasi yg saya peroleh dari para klinisi psikologi/psikolog, kelak akan booming program untuk lansia... dari thun ke tahun jml lansia cukup tinggi dan mereka jg membutuhkan penanganan terhadap masalah yg dialami seperti kesulitan tidur, kecemasan, ketakutan akan menghadapi kematian, kesepian dan/atau penyakit fisik/medis. Nah, mbak Widya bisa tuh kelak bekerja sama rame2 dgn temannya membuat program penanganan bagi lansia

      byk hal yg bisa kita ciptakan klo itu mengenai peluang kerja
      justru karena masih blm byk org yg tahu ttg psikologi, naah di situlah peran kita sangat dibutuhkan
      kita bisa bergerak pelan2 dgn memberikan informasi dlm bentuk booklet mengenai kesehatan mental dan peran psikolog/tenaga psikologi/konselor di dalamnya atau dgn bentuk psikoedukasi lain.

      semoga sukses

      Delete
  42. Terimakasih mbak. Assalammualaikum, saya mahasiswi psikologi semester 9, yang sedang berjuang nyelesaikan skripsi. Mbak saya berencana untuk lanjut s2 mapro, dan kabarnya sekarang s2 4 thn. Nah apakah mbak mengetahui informasi seputar masa kuliah untuk s2 khususnya mapro. Mohon infonya mbak. Terimakasih, wassalam

    ReplyDelete
  43. Hallo,, assalamu'alaikum mbak. Pertnyaan saya hmpir serupa dg sdri sabrina di atas. Bener ga sih kalo program magister skrg ini jd 4 thn? Apakah program mapro ini ga ada beasiswa nya y mbak? Aku llusan sarjana psikologi dan mau nya sih ambil mapro psikolog klinis. Mohon di jawab ya mbak. Makasih,

    ReplyDelete
  44. Assalamualaikum.. sekedar info, ini menurut dosen mata kuliah saya, memang benar menurut konsolidasi atau rapat yang diselenggarakan di makasar, untuk mapro akan dibebankan kuliah selama 4 tahun karna mempertimbangkan perkembangan zaman yang semakin hari masalah mengenai kejiwaan semakin kompleks. Tapi belum diputuskan diberlakukannya kapan. Kalo untuk beasiswa, sepertinya itu kebijakan dari masing masing kampus yang ada program mapro nya. Biasanya sih tetap akan ada san pastinya dengan kriteria tertentu.. semoga membantu

    ReplyDelete
    Replies
    1. untuk beasiswa mapro yg saya tahu bisa ngurus lewat beasiswa dari daerah masing-masing, kalo beasiswa dari kampus itu sangat jarang, mungkin ada tapi cuman kampus2 tertentu aja mungkin. hehe. iyap emang sekarang 4 tahun utk S1 dan S2 dua setengah tahun atau 5 semester.

      Delete
  45. ka minta sarannya dong, dr dulu aku minat bgt sm psikologi,skg aku diterima di jur psikologi UM, dilain sisi aku juga diterima di politeknik jurusan rekam medik. orangtua ku nyuruh aku ambil rekam medik nya krn alasnya skg itu yg lebh dibutuhkan, sdgkn psikolog lulusannya bnyk yg nganggur dan gak jelas. bener gaksih kak? mohon sarnnya dong kak, kira2 apa yg bisa aku unggulkan dr psikolg biar orangtuaku ngebolehin aku ambil psklg. trmksih kak

    ReplyDelete
    Replies
    1. :) hai sofia salam kenal ya. maaf baru balas.
      wah alhamdulillah diterima di dua univ ya malah.
      eum, sebenernya nganggur nggaknya itu tergantung orangnya jg sih sofia jadi bukan salah jurusannya hehe.
      kalo ambil S1 psikologi, bisa kerja di mana aja kok. di bank bisa, di sekolah bisa, di perusahaan bisa dan lain-lain. tapi kalo mau bener-bener jadi psikolog, setelah S1 psikologi harus ambil S2 Profesi psikologi biar dapat sertifikat sebutan psikolog dan surat izin praktek jadi nanti bisa buka praktek sendiri dan bisa juga kerja di bawah naungan rumah sakit atau puskesmas yg memang menyediakan ruang utk tenaga kerja psikologi di daerahmu. setahu saya di malang memang belum ada aturan baku yg memberikan ruang utk psikolog di puskesmas pdhl itu sangat dibutuhkan.

      hehe kalo dibilang kerjaannya gak jelas saya tersinggung >,< hehe karena saya sekarang hampir menamatkan magister profesi psikolog.
      saran saya, ikuti kata hati sofia aja, maunya di mana. saran ortu boleh didengerin tapi yg ngejalanin kan sofia sendiri.

      nah klo misal mau bener2 jd psikolog kan harus linier antara S1 dan S2 profesinya, saran saya klo mau ambil magister profesi harus siapin mental, dana yg besar dan fisik yang prima karena akan menguras banget. bnyk tantangannya saat ambil magister profesi krn di situlah kemampuan/kompetensi kita diuji selama mengikuti masa internship selama dua semester terakhir.

      let's find yours yak. up to you mau di mana yg penting ikhlas ngejalaninnya krn semua jurusan punya plus minus masing-masing dan punya tantangan masing2 :)

      Delete
    2. oogitu ya kak, oiya kak btw psikolg UM kan akreditasinya msh B kak, nah itu ngaruh gaksih sm peluang kerja nya ntar? soalnya ada yg bilang klo akreditasnya msh B itu biasanya pmbelajarannya msh teori bukan psiklg terapan. sdgkan klo di link kerja butuh penerapan psiklgnya. bener gaksih kak? aku jd agk ragu ngmbilnya tp aku udah minat bgt pdhl.

      Delete
    3. hehe saya kurang tahu klo di UM mbak, coba tanya sama mhssw UM aja.

      kalo di kampus t4 sy kuliah di UMM, itu kalo strata satu kan memang msih hrus belajar dari dasar dulu, ya teorinya dulu. nanti pas semester entah mulai semester tiga atau 4mpat gitu baru mulai ada praktikum, nah praktikum itu kita disuruh nyari klien, kliennya dikonseling, dikasih terapi, tp baru2 ini mhsswa S1 psikologi UMM udah mulai praktikum jg di lapangan, dikirim ke sekolah2, disuruh nyari klien trus belajar intervensi, dikasih intervensi apa yg cocok trus nanti dilaporkan.

      kalo mau lebih banyak praktek langsung di lapangan, ya nanti bisa ambil program magister profesinya pas S2 setelah S1 psikologi, itu mulai semester 3 dan 4 udah pure praktek kerja psikologi di RSJ, sekolah/lapas sama di puskesmas. disuruh nyari klien dgn beragam kasus..
      duuh panjang mah klo saya jelasin, tp klo mau ambil magister khususnya profesi ya harus siap dana, mental dan fisik yg prima krn profesi gak main-main.

      Delete
  46. Assalammulaikum kak..
    Mau nanya nih, aku baru daftar di unpri,lbh tpatnya fakultas psikologi, sblm daftar aku sempat bingung juga kak.. mau ngambil psikologi atau ekonomi manajemen, dan gak tau knapa pilihan aku jatuh ke psikologi, tpi stlh dftar aku jd ada penyesalan gtu.. tkutnya prosfek kerjanya gak menjamin..
    aku bingung kali kak, aku ingin bekerja di kantor, ttpi aku ingin psikologi.. frustasi jadinya.. apa aku harus merubah fakultas aku ajaya..

    ReplyDelete
    Replies
    1. wa'alaikumussalam Rizky
      psikologi bisa kerja di mana aja kok. di perusahaan juga bisa, di posisi HRD, personalia ato recruitment officer atau di bagian training

      Delete
  47. Caroline Monicca13/9/16 12:00 PM

    Assalamualaikum kak
    kak aku lagi super bingung nihkak, aku sekarang kelas 2 SMA, dan kelas 2 itu masa-masanya nyari jurusan dan aku udah tertarik banget sama psokologi. tapi mamah aku gasetuju, aku baru tau kemaren banget kalo mamah aku gasetuju. soalnya katanya lulusan psikologi nyari kerjanya susah kak, apalagi kakak aku nimbrung bilang kalo temennya lulusan psikologi susah cari kerjanya. padahal aku udah yakin mau masuk jurusan psikologi kak, sekarang aku jadi bingung apa aku harus ngeyakinin mamah aku atau cari jurusan lain. jujur aku maunya sih jadi psikologi kak

    ReplyDelete
    Replies
    1. wa'alaikumussalam caroline. ikutin kata hati aja sekalian ngeyakinin si mamah karena yg mau kuliah dan ngejalaninnya kan si caroline bukan mamahnya caroline, soalnya kalo pilih jurusan yang ga sesuai sama minat biasanya bakalan ada masalah atau kesendat nanti di tengah2.. lulusan psikologi banyak kok yg bisa kerja seperti teman2 saya yg lulusan s1 psikologi udah byk kerja di perusahaan multinasional, seperti di Antam, di batubara, di PLN, di PT KAI, di Unicef dan lain-lain, bahkan ada juga yg kerja sbg pembantu terapis di pusat rehab anak autis dan adhd.

      Delete
    2. Assalamualaikum kak

      Aku baca balasa kakak di atas, kakak bilang teman2 kakak ada yang bekerja di Unicef, aku mau tanya, sebenernya apa bisa lulusan psikologi itu kerja di kancah internasional.

      Delete
  48. Afiyatul ummah22/9/16 9:03 AM

    Assalamualaikum wr.wb☺
    Sebelumnya mohon maaf karena ikut"an nimbrung,abis kepo bgt hihi😄

    saya saat ini sedang duduk dibangku SMA kls 12. Dr dlu saya berminat sekali buat masuk jurusan psikologi ketika kuliah nanti. Setelah saya baca dr beberapa blog ada yg mengatakan psikologi itu bergantung pada matematika,sedangkan saya tdk begitu jago dlm mapel yg satu ini. dan saya pingin nanti ambil psikologi forensik. Menurut pendapat kakak, saya harus bagaimana, dan menurut kakak apakah psikologi forensik itu susah.


    Trimakasih banyak☺

    ReplyDelete
    Replies
    1. wa'alaikumussalam Afi.
      hehehe masuk psikologi gak mesti jago matematika kok, saya juga dari dulu gak suka sama pelajaran matematika cuman mmg nanti bakalan pelajari statistika juga di jur psikologi seperti di jurusan lain,

      wah keren sekali itu psikologi forensik masih luas peluangnya, cuman kalo kampus yang ada peminatan khusus forensik msih terbatas mungkin ya, eum di UI mungkin udah ada kali ya, saya kurang tahu juga sih, kdg ada juga yg ngambil forensik lewat jalur kepolisian. kamu rajin2 browsing aja ya untuk tahu di mana kampus yang nyediain peminatan forensik biar kamu bisa lebih fokus nantinya :)

      Delete
  49. Assalamualaikum kak, mau join nih...
    Jadi kesimpulannya pekerjaan sbg hrd itu hanya dikhususkan untuk lulusan psikologi atau bagaimana kak?

    ReplyDelete
  50. Assalamualaikum, kak
    saya mau nanya niih, saya lagi kuliah psikologi. dan masih bingung kalau udah lulus mau kerja apa, saya minatnya kerja di rumah sakit siih dari dulu,
    kira2 ada kemungkinan nggak lulusan S1 psikologi kerja di rumah sakit umum? kalau ada dibagian mana ya kak? dan caranya gimana?
    terima kasih,

    ReplyDelete
    Replies
    1. wa'alaikumussalam. salam kenal annisa, maaf ya baru balas pesan kamu.
      ouh kalo lulusan S1 psikologi mau kerja di rumah sakit umum, saya kurang tahu tp klo utk posisi volunteer atau pekerja sosialnya mungkin bisa krn saya pernah dengar, atau di bagian HRD pun bisa kayaknya, tergantung dari tempat kamu melamar juga soalnya kdg ada juga rumah sakit yg lbh prefer pengen lulusan S1 dan S2 psikologi yg linier shingga bisa ditempatin di poli psikologinya (kalo ada buka di rumah sakit itu sih) atau di bagian HRD dan rekrutmen karyawan

      Delete
  51. salam sejahtra trimakasih buat block nya,saya sangat bersyukur mba bissa membaca block nya mba,saya mau nanya ni saya lulusan sma 2006 dari papua,saya uda 11thun masuk di dunia kerja mulai dari jualan di pasar,sampai kerja menjadi karyawan di dunia salon, sempat membuka usaha sendry juga yaitu salon,lebih tepat nya di jayapura papua,saya suda tutup usaha 2012, saya karna memili untuk jalankan MLM(tiens syaria) saya skarang bru mau kulia di jogja di mercubuana kelas khusus karyawan, yg menjadi pertanyaan saya : 1.jurusan apa yg paling cocok buat saya tekuni di bidang phisikolog karna saya sangat tertarik dengan masala kejiwaan dan suka membery motivasi buat setiap orang ,atau teman yg dekat dengan saya dan itu sangat,membangun motivasi buat mereka, saya sangat tertarik dengan buku yg perna saya baca yaitu bagaimana mencari kawan dan mempengaruhi orang lain, intinya suka membaca hal hal yg positif untuk membangun motivasi buat diry sendri.
    2.saya cocok bahwa jurusan apa yg spesialis di phisikolog?? biar bisa memperkuat saya dan menjadi tetap semangat untuk tidak salah melangka ketika saya kulia rencana kulia tahun 2017 ini,bulan april di (mercubuana) kelas khusus karyawan.
    mba"Yanuarty Paresma Wahyuningsih,saya sangat membutukan informasinya untuk bisa memperkuat saya mewujudkaan salah satu impian orang tuah saya untuk,bisa mendapat gelar sarjana,karna smua 4 adik saya uda pada dalam tahap kulia hehe jadi curhat, trimakasi buat blog nya salam sukses selalu di setiap aspeck kehidupan nya mba"Yanuarty Paresma Wahyuningsih. by iG axel_papua

    ReplyDelete
    Replies
    1. hai hai Axel salam sejahtera juga ya

      Kalo Axel mau kuliah di jur psikologi, silakan saja karena pada jenjang Strata satu psikologi, Axel akan mempelajari beberapa bidang psikologi secara umum termasuk nanti akan ada juga bbrp pilihan untuk mata kuliah peminatan yang disesuaikan dengan yg Axel minati, misal ada psikologi industri dan organisasi, psi klinis, psi pendidikan, psi perkembangan, psi sosial dan lain-lain. tp kalo di jenjang S1 biasanya akan dipelajari semua kok.
      kalo untuk S1 dan utk menjawab pertanyaan Axel yg nomor 1, Axel nanti mungkin bisa ambil mata kuliah sesuai minat, misal ambil PIO (psikologi industri dan organisasi) krn selama ini Axel udh byk pengalaman menjadi karyawan dan wirausaha. dan kalau mau lebih fokus lagi mendalami psikologi industri dan organisasi, nanti Axel bisa melanjutkan ke jenjang S2 dan mencari kampus yg ada program S2 khusus psikologi industri organisasi, untuk saat ini, bagi yg berminat di psi.industri organisasi itu slh satunya kuliah S2nya di UNAIR (airlangga) surabaya. itu S2nya khusus PIO.

      kalo di kampus saya dan bbrp kampus lain, jenjang S2nya lebih fokus ke klinis.

      nah seperti itu kira2 gambarannya

      Delete
  52. Halo! Nama saya Astri, salam kenal yah :) Saya lagi berencana untuk mendaftar di S2 Psikologi, dan saya udah baca beberapa artikel mengenai perbedaan mapsi dan mapro. Kebetulan saya bukan dari S1 Psikologi sehingga udah pasti saya cuma bisa berada di jenjang mapsi. Nah, Mbak, yang saya bingung itu adalah sebenarnya adakah pekerjaan yang bisa saya geluti nanti setelah saya menuntaskan kuliah S2 dan menjadi mapsi? Mohon bantuannya Mbak :)
    Makasih ya!

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hai Astri salam kenal.
      lulus dari magister sains psikologi byk kok kerjaan yg bisa digeluti, bekerja di perusahaan/lembaga/perkantoran atau perbankan juga bisa kok, kalo kamu lbh meminati psi.industri organisasi bisa di perusahaan atau di bagian HRDnya, atau melamar sbg supervisor pun bisa, apa aja bisa.. klo peminatan lbh ke pendidikan, melamar sbg guru BK/BP pun bisa2 aja.

      Delete
  53. Assalamualaikum, kaka semua ,saya anak SMA,saya di SNMPTN ngambil jurusan psikologi ,dan ortu saya ingin saya ngambil kedinasan dengan alasan bisa langsung cepat kerja, tapi saya gaada sedikit minat pun masuk kedinasan ,saya pingin minta solusi ke kaka semua bagaimana supaya ngeyakinin ke ortu saya kalo jurusan psikologi itu prospek kerja nya bagus dan bisa survive di 2017 , makasi kaka kaka semuannya:)

    ReplyDelete
  54. salam kaka semua,saya siswa SMA saya di SNMPTN isi jurusan psikologi,dan ortu saya ingin saya masuk kedinasan dgn alasan prospek kerja yg bagus,tapi saya gaada minat sedikit pun,ka saya minta solusi gimna cara nya ngeyakinin ke ortu saya kalo psikologi juga bisa survive di 2017 ini,soal nya saya bingung kalo iya saya ambil kedinasan pendaftaran sudah di tutup,makasih kaka kaka sebelum nya :)

    ReplyDelete
  55. Halo kak.
    Aku regina.
    Aku masih kelas x tp aku mau ambil psikologi pas kuliah nanti. Aku mau tanya, nanti kalau sudah lulus s1 apakah di univ nya sendiri langsung dapat kerjaan atau memang harus melamar kerjaan sendiri? Oh yakak. Awal kk masuk jurusan psikologi gimana? Menyenangkan atau malah merasa susah? Hehe. Suka duka nya masuk jursan psikologi apasi kak? Terimakasi btw :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. hai Regina
      wah udah mulai planning ya :)

      gak Gin, lamar kerja sendiri hehe

      awal masuk psikologi... eum,,, speechless hehe karena semua mitos2 yg banyak orang bilang ttg psikolog itu semua terbantahkan krn udah pelan2 mulai tahu psikologi itu seperti apa dan psikolog itu gmn sih kerjanya

      menyenangkan Gin pas S1, seru aja tp pas ambil profesi S2nya, melelahkan tapi juga menyenangkan, banyak ilmu dan praktek yg didapat dan dikerjakan

      sukanya banyak teman yg kebanyakan "rawat jalan" istilahnya hehe.. banyak kenalan..
      dukanya, pas magister profesi Berat badan menurun drastis krn lbih padat kuliahnya dan sy mmg orgnya gampang sakit klo udh kecapekan, tp bagi yg fisiknya kuat inshaAllah bs lebih strong..

      Delete
  56. Assalamualaikum. Sy mau tanya ka, rencana sy mau ambil jurusan psikologi. Kl msh S1 penjurusannya apa sj ya? Dan Itu KKL nya dmn ya? Mksh

    ReplyDelete
    Replies
    1. wa'alaikumussalam Syifa
      klo S1 bakal pelajari semua bidang ilmu psikologi baik itu klinis, pio, perkembangan, pendidikan, sosial.. kalo utk minat, sy kurang tau utk kampus lain, kalo di kampus sy, waktu S1, kami yg suka sama psikologi klinis, di semester 5 dan 6 selain ambil matkul wajib, kami juga bisa mengambil mata kuliah pilihan sesuai minat yg berhubungan dgn klinis. begitu Syifa. :)

      KKL itu apa ya? hehe kalo di kampus sy d jurusan psikologi bukan KKL sih sebutannya, tp KKN, kuliah kerja nyata. itu mgkn ya maksudnya? klo KKN itu di semester 7 (strata satu) itu biasanya dirolling ke wilayah2 pedesaan ada yg terpencil sampe desa yg sangat terpencil, tergantung dari kampus krn yg pilihkan dari kampus... tp d kampus sy dulu juga ada yg namanya KKN TEMATIK tp dikhususkan bagi yg hamil ato lg menyusui misalkan, nah yg ikut tematik itu bisa memilih sendiri tempat KKNnya. tiap2 kampus berbeda kebijakannya dan sy ngejelasin ini krn sy alumni unv.muhammdiyah mlg hehe.

      Delete
  57. Assalamualaikum kaa. Hehe mau nanya nih.
    Aku berniat ngambil psikologi tapi di swasta. Kirakira kalo di swasta ada kkn juga ya ka? Ohiya sama mau nanya lagi menurut kaka keaktifan organisasi kita semacam BEM di kampus itu mempengaruhi kita nanti didunia kerjabga sih ka? Mohon dijawab yaa kaa. Assalamualaikum

    ReplyDelete
  58. Assalamualaikum kaa. Saya berniat mau daftar psikologi di univ swasta. Di univ swasta itu juga ada kkn gitu ga ka? Ohiya satu lagi. Menurut kaka keaktifan kita di organisasi semacam bem itu u mempengaruhi dunia kerja kita ga ka? Makasii. Mohon dibalas

    ReplyDelete
    Replies
    1. waalaikumussalam Wahid. Iya ada KKN juga dan dilaksanakan pada semester ketujuh selama 1 bulan.
      organisasi hanya ibarat kegiatan sampingan aja kok, tp bisa dimasukkan sbg daftar riwayat organisasi di curriculum vitae pas mau daftar kerja dan biasanya jg ditanyakan pas interview, utk ngelihat gmn team work, problem solving sama leadership dan ketika menjadi follower di organisasi itu. tp bukan yang mempengaruhi 100 persen. hanya sbg data pendukung aja.

      Delete
  59. Assalamu'alaikum, Mbak. Saya Anna. Saya mau tanya nih kalau misalnya kuliah ga linier (S1 non psikologi) bisa ga ya jadi peneliti di bidang psikologi? Kira2 di lembaga apa ya yg mengadakan lowongan pekerjaan seperti ini? Terima kasih.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hai Anna, klo utk neliti hal2 yg berkaitan dgn psikologi sy pikir semua org bisa.. cmn klo utk jd praktisi mmg harus dari psikologi
      klo lembaga apanya sy jg krg tau hehe

      Delete
  60. Salam kenal kak....

    Kak insya allah saya mau ambil jurusan psikologi karena saya sangat tertarik dengan psikologi,tapi saya masih kurang paham dengan cabang psikologi nya. Saya ada beberapa pertanyaan kak,

    1.fakultas psikologi dengan fakultas psikologi pendidikan bimbingan apa bedanya?

    2. Kalau untuk pemilihan cadang psikologi langsung pas awal kuliah atau nanti kak ada penjurusan ?

    3. Apakah psikologi pendidikan dan bimbingan bisa memiliki peluang kerja di industri dan perkantoran atau lebih di utamakan cabang psikologi industri nya ?

    Mohon bantuannya ya kak... :), maaf kalau kata2 saya sedikit membingungkan...
     

    ReplyDelete
  61. Hii kak, izin bertanya hehe, kak kalo jurusan psikologi itu bisa jadi PNS atau tidak?

    ReplyDelete
  62. Kak katanya klu akreditasi c sangat berpengaruh sma temoat kita kerja lainnya.emangnya akreditasi di lakukan stiap kapan??

    ReplyDelete
  63. Kaka klu misalkan psikolog akreditasi c apa akan menggangu prospek kerja kita nanti di perusahaan?dan akreditasi dilakukan setiap kapan??

    ReplyDelete

Makasih banget ya udah mau baca-baca di blog ini. Jangan sungkan untuk tinggalin komentar. Senang bila mau diskusi bareng di sini. Bila ingin share tulisan ini, tolong sertakan link ya. Yuk sama-sama belajar untuk gak plagiasi.