Tuesday, August 13, 2013

COKELAT DAPAT MENCEGAH DEMENSIA

Barusan, saya berjalan-jalan ke kompas.com untuk mencari berita-berita seputar psikologi. Sudah lama sekali ya tidak posting seputar psikologi.

Kalian tahu demensia? Dalam kamus psikologi, Demensia merupakan salah satu gangguan yang menyebabkan kerusakan progresif pada sistem saraf dan menimbulkan beragam/kumpulan gejala seperti gangguan dalam berbahasa, gangguan dalam menilai dan penalaran serta gangguan pada daya ingat.

Demensia seringnya dialami oleh mereka yang sudah lansia, namun tidak menutup kemungkinan juga dapat terjadi pada yang lebih muda.


Bagi para penderita demensia biasanya akan mengalami penurunan fungsi kogntif. Itulah sebabnya aliran oksigen dan glukosa sangat diperlukan untuk menjaga aliran darah ke otak dan seluruh tubuh tetap stabil.

Lalu, apakah tips untuk mencegah gangguan ini?

Saya membaca di salah satu rubrik psikologi kompas, terdapat sebuah penelitian yang dilakukan oleh para peneliti dari Universitas Harvard. Dalam penelitian tersebut, mereka menggunakan 60 responden dengan usia rata-rata 73 tahun. Pada penelitian tersebut, para peneliti ingin mengetahui khasiat cokelat panas terhadap penderita gangguan demensia. Hasilnya, setelah beberapa hari, para responden mulai rutin mengonsumsi dua cangkir cokelat panas setiap hari, para responden yang mendertia gangguan aliran darah menunjukkan peningkatan sirkulasi darah yang disertai dengan peningkatan kinerja memori otak.

Mengapa meminum cokelat panas dapat memerangi bahkan mencegah demensia? Menurut para peneliti itu, kandungan flavonoid dan antioksidan tinggi dalam cokelat lah yang berperan penting untuk menjaga otak dari degenerasi sel saraf atau paling tidak memperlambatnya. Kandungan polifenol dalam cokelat secara tak langsung maupun langsung dapat mengaktifkan kembali BDNF (brain derived neurotropic factor ) yang memulihkan kembali kematian sel saraf.

Meskipun cokelat disinyalir mampu mencegah demensia, namun jumlah konsumsinya pun harus dikontrol. Konsumsi cokelat dalam jumlah moderat sudah cukup untuk membantu mencegah penurunan fungsi kognitif. Dan, para penderita gangguan demensia juga harus ingat, bahwa cokelat juga dapat merangsang enkhepalin dan peptida yang secara alami mampu memicu tindakan konsumsi cokelat yang berlebihan.

sumber: medical daily

2 comments:

  1. Aku termasuk yg jarang mengkonsumsi coklat, mak. Baca ini jd tau ttg demensia. Makasih infonya ya, mak. :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. hehe maaf Bund, saya belum jadi emak2 masih single nan muda, hihi...

      oh iya, semoga bermanfaat ya Bund ^^

      Delete

Makasih banget ya udah mau baca-baca di blog ini. Jangan sungkan untuk tinggalin komentar. Senang bila mau diskusi bareng di sini. Bila ingin share tulisan ini, tolong sertakan link ya. Yuk sama-sama belajar untuk gak plagiasi.