Friday, August 2, 2013

JANGAN SAKITI WANITA PINTAR

Alhamdulillah, sesuai prediksi, pagi ini tepat menjelang adzan Jumatan, Pak Pos datang. Saya baru saja selesai berwuduh dan mengenakan mukena untuk tadarrus bentar, eh… Pak Pos nya malah memerhatikan muka saya yang basah. Saya nyengir sambil bilang, “Hehe… habis wuduh…” Pak Pos ikut sumringah.

Hadiah dari GA blog bertema Move On dari Bunda Aida MA sudah sampai. Buku “Ketika Cinta Harus Pergi”.

PIC066

Saya baru ingat dengan kata-kata Bunda Aida saat membalas email saya. Beliau bilang, dia menyukai dan memilih tulisan saya karena mengalir apa adanya. Ya, itu memang saya posting apa adanya karena memang itulah kenyataannya. (Postingan tentang Move On bisa dibaca di sini).

Lima menit sebelum salat Zuhur, saya coba buka dan baca buku itu, saya langsung membuka halaman bab 1. Kemudian, seperti ada magnet yang kemudian menarik saya untuk membuka halaman di belakang cover.

Taraaa…..

Harta karun Open-mouthed smile….

PIC067

Saya speechless…. Saat saya membuka-buka (nge-scanning) seluruh lembaran buku itu, saya tersentuh melihat sebuah quote dari anonim. Quote itu yang kemudian ditulis oleh Bunda Aida MA di lembar setelah cover ini.

“Jangan menyakiti wanita pintar karena ia akan menuliskannya dalam sebuah novel, lalu novel itu best seller!”

Deeeggggh…. quote yang ditulis spesial dari Bunda Aida itu rasanya makjleb sekali!!!Send a kiss Meski saya tidak pernah merasa ada yang menyakiti, tapi saya pun berpikir, ya itu benar. Kebanyakan wanita cerdas yang merasa tersakiti akan mengabadikan kisahnya ke dalam bentuk buku atau novel untuk melepas seluruh energi negatif itu. Walau saya tidak merasa tersakiti dan tidak ada yang menyakiti, tapi upaya untuk move on yang saya posting dalam tulisan tempo hari membuat saya menuliskannya secara utuh ke dalam sebuah draft novel yang kemudian saya ubah sedikit alur ceritanya menjadi fiktif. Sayangnya, draft tersebut belum menemukan jodohnya dan sudah dua kali tertolak. Tapi, suatu hari nanti… insyaallah, saya akan memberikan/menghadiahkan novel itu untuk seseorang yang saya tulis dalam postingan saya sekaligus yang menjadi salah satu dari tokoh draft novel saya itu.

Semua sudah berakhir. Rasa terpendam yang dulu saya tanam selama tiga tahun padanya sudah terkikis setelah upaya move on itu. Cinta memang tidak bisa dipaksa untuk memilih tuannya atau targetnya. Cinta juga tidak berhak mengambil alih ruang jiwa dan memori kita untuk diisi dengan seember cairan masa lalu tentangnya. Tidak. Lebih baik, lepaskan saja dia selama belum terjadi apa-apa antara diri kita dan dirinya, bahkan sebelum perasaan kita sempat terucap padanya.

Saya yakin, suatu saat, perahu kita masing-masing akan berlabuh ke dermaga yang tepat, pada waktu yang tepat pula, insyaallah…

Terima kasih Bunda Aida Ma atas hadiahnya Gift with a bow. Saya bahagia membacanya, seperti yang Bunda tuliskan ^^.

 

4 comments:

  1. Selamat ya ... ternyata dirimu pemenang GA mbak Aida :)

    ReplyDelete
  2. Pertama kali berkunjung, sudah disuguhi juara GA ya... ^^
    selamat aja deh buat ukhti.. ^^

    ReplyDelete
  3. ya makasih udah berkunjung ya :)

    ayo ikutan GA dari saya, bisa baca di beranda, postingan paling teratasnya

    ReplyDelete

Makasih banget ya udah mau baca-baca di blog ini. Jangan sungkan untuk tinggalin komentar. Senang bila mau diskusi bareng di sini. Bila ingin share tulisan ini, tolong sertakan link ya. Yuk sama-sama belajar untuk gak plagiasi.