Sunday, December 7, 2014

GA PARESMA DITUTUP YA

7:49 PM 1 Comments
GA Paresma resmi ditutup ya malam ini. Terima kasih buat yang udah ikutan. Eh..eh.. prestasi banget ya, tumbeeeen gitu untuk giveaway kali ini yang ikut hanya 3 orang. Mungkin karena deadlinenya yang kurang panjang kali ya. Tapi, kalo kelamaan saya yang nggak bisa (pada akhirnya semua kembali ke subjektivitas pemegang tampuk GA hehehe). Mungkin juga karena hadiahnya yang terlalu sedikit. Ya saya maklum karena untuk GA kali ini nggak bisa ngasih banyak bukan karena pelit tapi nggak sempet nyari hadiah buat tambahannya (lagi-lagi pakai alasan sibuk kuliah,, yaa tapi itulah apa adanya).

Makasih buat 3 orang yang udah daftar. Karena pesertanya dikit, otomatis, saya jadi mudah dan cepat dalam mengambil keputusan. Malam ini sih saya udah menentukan siapa pemenang I dan II tapi nanti dulu deh postingnya, besok atau lusa aja ya biar penasaran.

Selamat menebar garam jampi-jampi keberuntungan dan keberkahan deh ya buat 3 peserta. Selamat bersabar untuk menunggu pengumuman.

Sekadar info nih, saya berencana untuk mengubah pemenangnya. Niat awalnya, karena cuman ada 3 peserta, saya pengen ngebagi rata hadiahnya masing-masing 1 buku ke 3 peserta. Kasihan juga sih yaa kalau 3 orang, yang satu--yang tereliminasi di antara 2 tuuh berasa kayak dicuekiin gitu nah hehehe :D. Namun, nanti lah ya saya pikirkan lagi mau ngubah sama rata atau tetap seperti semula cuman 2 pemenang.

GIVEAWAY PARESMA

7:30 PM 9 Comments


(sticky posting)

Naah kaan.. hehe akhirnya saya buka GA juga. Tadinya sih lagi gak pengen karena buku Secangkir Kopi Bully-nya cuman dapat jatah dikit dari penerbit. Tapi, berkat kehadiran paket buku Syabab, setidaknya cukup membantu untuk kelangsungan GA ini. Tadinya juga mau ngadain GA dengan syarat peserta haru belanja di Griya Qafisha (Olshop saya) namun batal... Sibuuuuukkkk! 

Friday, December 5, 2014

DIBENTAK OFFICE GIRL

7:56 PM 8 Comments
Dua hari yang lalu, pagi sekitar hampir pukul delapan pagi, saya dan seorang teman pergi ke toilet. Saya sih yang punya tujuan: benahin jilbab yang berantakan. Karena toilet di bawah gedung pasca kurang kondusif menurut kami, jadi kami pergi ke toilet di GKB 1 yang lebih bersih dan ada koridornya buat ngaca. 

Sesampainya di toilet, ada 2 office girl yang baru saja selesai membersihkan. Saya hendak masuk, tapi kata salah seorang OG bilang, "Tunggu dulu." Baiklah, kami pun menunggu. Setelah OG tersebut hendak keluar dari pintu seberang, saya pun masuk sambil jinjit sepatu melalui pintu sebelah. Yaaa bermaksud menghargai meskipun kenyataannya sepatu saya tidaklah kotor sama sekali. 

Wednesday, November 26, 2014

GHIBAH MEMUTUS SILATURAHMI

10:00 AM 1 Comments
Senin kemarin di kelas profesi sedang heboh membahas argumen terkait figur yang menjadi buah bibir.

Ketika heboh terdengar omongan miring mengenai seseorang, teman-teman lain yang awalnya tidak paham, akhirnya harus mendengar.

Jujur, saya beruntung memiliki teman-teman (yang biasanya kami duduk dalam barisan kursi yang sama dan yang paling sering diajakin bertukar pikiran) baik dan bijaksana. Terus terang, kami sebenarnya risih ketika di sekeliling kami terdengar beragam ghibah mulai A sampai Z. Akhirnya, selasa kemarin, mbak yang biasa kami panggil "ibu" (soalnya usianya lebih tua dan udah punya dua anak serta lebih dewasa daripada semua) serta "tante" (mbak yang udah punya anak satu tapi masih agak muda usianya) memberikan nasehat kepada kami.

Benar juga. Apa sih yang kami ketahui? Padahal, tidak begitu dekat dengan orang tersebut meski memang orang tersebut pernah berbuat salah.

Beberapa dari kami yang kontra dengan omongan miring tersebut sungguh sangat kecewa. Kecewa karena ghibah tersebut ternyata disebarkan oleh teman baik dari orang yang menjadi buah bibir. Seperti kisah dalam sinetron Jilbab I'm in Love yang sering kami nonton tiap maghrib. Kok ada ya yang udah lama berteman bahkan bersahabat, tapi sering su'udzan bahkan tega membuka aib temannya sendiri kepada teman/orang lain yang sama sekali belum mengenalnya.

Menurut kami, jika memang apa yang dibincangkan tentang orang tersebut adalah benar, tidak seharusnya diberitahukan pada orang lain. Saya juga hampir saja termakan oleh ghibah itu kalau saja tidak ada teman-teman baik dan bijak seperti si ibu dan si tante yang menguraikan nasehat mengenai hal tersebut kemarin. Saya pun berpikir ulang, memang betul bahwa kita tidak boleh seenaknya men-judge seseorang hanya karena salah satu sikapnya yang kurang baik.

Seharusnya, kita saling mengingatkan
Bukan dengan menusuk dari belakang
Seharusnya, kita saling mengajak untuk berbenah diri bersama
Bukan dengan menyudutkan satu atau beberapa pihak yang tersalah
Seharusnya, kita bisa melihat orang yang memiliki salah tersebut dari sudut pandang lain
Memang, sikapnya tak mengenakkan hati
Namun, bukankah lebih baik jika tidak diadakan ghibah disertai kebencian yang mendalam sampai ingin menjauhinya
Jika sudah menjauh, bisakah kita bayangkan bila berada di posisinya

Saya pernah merasakan hal itu
Mengalami saat berada di posisi terpuruk, menjadi buah bibir ketika masih sekolah
Dijauhi teman-teman hanya karena satu oknum yang menyebarkan berita salah tentang saya
Rasanya sakit? Tapi, saya berusaha untuk terus memaafkan bahkan berani meminta maaf pada orang yang sudah memfitnah saya. Mungkin, saya kurang mengoreksi diri sehingga terjadilah fitnah itu atau mungkin waktu sekolah dulu, saya pernah menyakiti hati yang memfitnah. Semua bisa saja diselidiki makna di baliknya asalkan mau tekun mengoreksi diri.

Tak habis pikir...
Mengapa belakangan ini banyak terjadi ghibah?

Dari uraian ini, saya bisa menyimpulkan agar kita lebih selektif dalam mencari teman.
Bukan berarti kita memblokir diri dari semua teman.
Kita tetap harus menghormati teman atau siapapun yang ada di sekitar kita
Namun, untuk bersahabat, sebaiknya pilihlah teman yang benar-benar sholeh, bukan sekadar baik
Sebab, teman adalah cerminan tentang siapa diri kita
Kita bisa dinilai dari siapa teman kita, dengan siapa kita bergaul dan berbincang setiap harinya
Jadi, jangan asal pilih teman dekat deh ya

Kita juga harus berhati-hati ketika mempunyai teman (biasa) yang hobinya menceritakan aib orang lain. Sebab, tidak dimungkiri, suatu hari, nama kita bisa saja akan menjadi salah satu bagian dari ghibahnya. Ini ada kok dalam hadits (hehe saya lupa bunyinya).

Semoga kita bisa menjaga lisan kita ya
Sungguh, manusia itu tempatnya khilaf dan salah
Saya pun manusia jadi sangat mungkin untuk berbuat salah dan khilaf
Yang terpenting adalah, ketika berbuat salah, kita berani menyelami diri, mengakui, mengoreksi dan berbenah (berubah).

Monday, November 24, 2014

EDISI RINDU

8:46 PM 2 Comments
Tak terasa sudah 11 bulan menetap di Malang, meninggalkan tanah kelahiran, kota Parepare. Kerinduan itu makin membuncah ketika beberapa waktu lalu melihat ada begitu banyak perubahan di tempat saya mengajar dulu, STAIN Parepare.

Mahasiswa/i yang pernah belajar bersama kelas saya mengalami banyak perubahan baik yang sangat signifikan. Semenjak saya resign, salah satu mahasiswa di kelas Kesehatan Mental saya dulu ada yang berhasil tembus ke program Dai Muda Indonesia di MNC TV. Walaupun tidak berhasil jadi juara, namun antusiasme dari masyarakat Parepare, Makassar dan Sulawesi sangat tergambar jelas ketika Fajar (nama mahasiswa tersebut) pulang pasca tereliminasi dari Dai Muda. Meskipun tidak maju sebagai pemenang, berkat ketenaran Fajar sebagai salah satu Dai Muda di Parepare, alhamdulillah preman-preman pasar dan sekelompok "penjahat" yang dulu beraksi di Parepare mau berguru dan belajar bersama Fajar di masjid tiap usai shalat subuh. Subhanallah.. barakallah.. Saya sendiri takjub melihat perubahan positif tersebut.