Beberapa waktu lalu di Instagram, seorang teman saya semasa kuliah strata satu memposting hasil tes kepribadian dirinya. Dia mengikuti tes MBTI online di salah satu situs. Kemudian, saya pun jadi tergerak untuk mengetes diri saya sendiri namun di situs yang berbeda. Saya mengisi tes online di 16personalities.com (english version) sedangkan teman saya tes di situs anthony yang berbahasa Indonesia. Melalui tes tersebut, hasilnya tidak terlalu mengejutkan karena memang sesuai dengan kepribadian saya in the fact.
Tuesday, June 13, 2017
Beberapa waktu lalu di Instagram, seorang teman saya semasa kuliah strata satu memposting hasil tes kepribadian dirinya. Dia mengikuti tes MBTI online di salah satu situs. Kemudian, saya pun jadi tergerak untuk mengetes diri saya sendiri namun di situs yang berbeda. Saya mengisi tes online di 16personalities.com (english version) sedangkan teman saya tes di situs anthony yang berbahasa Indonesia. Melalui tes tersebut, hasilnya tidak terlalu mengejutkan karena memang sesuai dengan kepribadian saya in the fact.
----------------------------
![]() |
From aminoapps.com |
Monday, June 12, 2017
"Some people are anchored to this world by their feet, others by their fears."
-John Kramer, Blythe-
Suatu ketika dia nanya, "Kok foto kaki sih?" Saya hanya menjawab, "Haha, nggak papa. Suka aja."
-----------
Saat saya lagi malas selfie, saya malah lebih suka foto kaki. I don't know why, tapi ada rasa nyaman sendiri buat saya saat foto kaki. Kalau diperhatikan, dari beberapa foto kaki saya, background-nya sama semua ya hehe cuman nampakin latar belakang lantai polos meskipun berada di tempat yang berbeda.
Sunday, June 11, 2017

Saturday, June 10, 2017
Latepost banget dan baru sekarang ceritainnya. M.Psi alias Magister Psikologi Profesi. Gelar yang alhamdulillah udah saya dapatkan pada 26 April 2017 lalu (tertanggal lulus ujian tesis). Saya juga sudah wisuda pada 20 Mei 2017 lalu. Awesome? Bersyukur tapi kalau dibilang awesome nggak juga sih karena saya lulusnya 3 tahun sedangkan teman-teman lain ada yang 2 tahun dan ada pula yang 2,5 tahun. Dibilang kesal, sempat sih. Saya pun sudah banyak cerita pada postingan sebelumnya gimana cobaan yang saya dapatkan selama pengerjaan tesis. Ada masanya mengeluh, jenuh, malas, marah, sedih, senang, semua campur jadi satu. Mulai dari problem dengan dospem, harus ganti data subjek yang mana sama dengan terjun lapangan lagi, belum lagi hasil penelitian yang berbeda dari hasil sebelumnya dan sempat tidak diterima oleh dospem II dan urusan administrasi yang seharusnya mudah malah jadi diribetkan sama beberapa pihak kampus. Yap, tapi sudah sampai pada titik ini, saya patut bersyukur. Alhamdulillah sudah selesai.