
Sunday, March 4, 2018
Thursday, February 8, 2018
"Success is no accident. It is hard work, perseverance, learning, studying, sacrifice and most of all, love of what you are doing or learning to do"
-Pele-
Welcome 2018
Sudah lama sekali nggak update blog lagi.
Apa kabarnya di awal tahun ini?
Alhamdulillah di awal tahun ini tepatnya Januari lalu, saya sudah genap 28 tahun. Meski sudah memasuki tahun genap lagi, namun mungkin saya masih harus berperang melawan keadaan.
Monday, January 22, 2018
"Life is either daring adventure or nothing at all"
-Helen Keller-
Sebelum masuk ke cerita inti, saya tahu bahwa perjalanan karir saya masih stuck di sini-sini saja. Ibarat kata, pengen naik ke lantai 12 di suatu apartemen, saya bahkan baru berjalan mencari lift supaya bisa menuju ke lantai 12 tersebut. Orang-orang terdekat sudah merong-rong untuk segera bekerja. Bukan atas dasar mencari gaji, bukan masalah materi, melainkan agar ilmu, gelar, ijazah yang sudah saya peroleh selama kuliah tak lantas terbuang percuma dan satu lagi, agar saya bisa mandiri dan bisa mulai belajar mengatur keuangan. Kalau alasan kedua sih itu adalah kalimat yang tercetus dari diri sendiri. Jujur saja, meskipun saya juga mengisi kekosongan alias ke-menganggur-an saya dengan menjadi freelance writer, upah yang saya dapat belumlah cukup untuk membuat saya menabung lebih sering dengan jumlah yang konstan dan sedikit lebih besar dari biasanya.
Sunday, December 17, 2017
KANGEN
paresma.psikolog
1:22 PM
0 Comments
Kadang, aku kangen kamu.
Aku tidak perlu menjadi siapa-siapa yang bukan diriku, tidak perlu berpura-pura terlihat lebih pintar seperti Emma Watson ketika ada di sampingmu.
Kadang, aku kangen kamu.
Sekilas, kamu kadang kurang memperhatikan saat aku mengatakan satu atau dua hal saat kamu menelepon.
Tapi, di lain kesempatan, dugaanku keliru.
Rupanya kamu juga sering sekadar memberi feedback atau bertanya ulang mengenai hal yang tadinya menurutku tak kamu hiraukan.
Kadang, aku kangen kamu.
Kangen meluangkan waktu bersama, apalagi saat hujan turun, semakin deras, tak juga reda.
Entah kamu berpura-pura menahan agar aku tak menyudahi pertemuan kita atau memang kamu sengaja menahan karena ingin kita menyisihkan waktu lebih lama.
Fase kadang aku kangen kamu kini berganti dengan frekuensi sering.
Sering, aku kangen kamu.
Menggambar absurd bin alay yang mana seolah gambar itu merefleksikan tentang kita
Mengirimimu kartun-kartun lucu
Mengganggu kala kamu sedang sibuk.
Menggerutu bila kamu makin tak kunjung menoleh ke arahku.
Sering, aku menggunakan cara komunikasi yang kurang baik, semakin sibuk, semakin kusesaki dengan sejumlah pesan singkat.
Maafkan aku ya
Aku hanya ingin menunjukkan bahwa kangen itu sungguh tak kubuat-buat
Tapi yang membuatku makin cinta karena selepas kusampaikan rasa rindu, teleponmu berdering nyaring.
Yang membuatku terheran,
kala kamu bilang kamu jahat.
Jahat karena memangkas menit telekomunikasi antara kita.
Belum juga rinduku benar-benar terobati, kamu sudah menutup telepon.
Ah, itu bukan jahat.
Hanya saja aku memahami bahwa duniamu bukan hanya tentangku
Ada keluarga, teman, pekerjaan, pikiran-pikiran tentang impian, dan lainnya yang membutuhkan eksistensialismemu.
Melihatmu bertumbuh
Semoga selalu ke arah yang lebih baik
Ku pun ingin bertumbuh
Kadang, kamu memarahiku
Tidak jarang pula nasehatmu memenuhi dinding telinga dan hatiku
Nasehat agar aku terus berprogres
Agar tak gampang menyerah, walau kutahu di sana kamu kadang merasa lelah dengan kesibukanmu
Agar aku bisa menambah keterampilanku, hingga bisa memberdayakan sesuatu
Melihatmu bertumbuh
Semoga selalu ke arah yang lebih baik
Ku pun ingin bertumbuh
Kadang, kamu memarahiku
Tidak jarang pula nasehatmu memenuhi dinding telinga dan hatiku
Nasehat agar aku terus berprogres
Agar tak gampang menyerah, walau kutahu di sana kamu kadang merasa lelah dengan kesibukanmu
Agar aku bisa menambah keterampilanku, hingga bisa memberdayakan sesuatu
Sering aku kangen kamu
Terlebih saat kutersadar, satu tahun telah berlalu dan kita belum kunjung bertemu melepas rindu
Sering aku kangen kamu
Tidak jarang rasa bosan itu datang
Bosan karena rutinitas masing-masing
Sering aku kangen kamu
Menggebu dan makin mendesak saat kamu mulai menghilang
Menghilang untuk sekadar menetralkan pikiran akibat tekanan yang kamu hadapi di sana
Berapa banyak teori yang sudah kubaca
Bahwa saat seseorang sedang memilih untuk sendiri maka berikanlah ia waktu untuk sendiri, menghibur dan melipur laranya sebelum bersua lagi
Sering aku kangen kamu
Tidak jarang rasa bosan itu datang
Bosan karena rutinitas masing-masing
Sering aku kangen kamu
Menggebu dan makin mendesak saat kamu mulai menghilang
Menghilang untuk sekadar menetralkan pikiran akibat tekanan yang kamu hadapi di sana
Berapa banyak teori yang sudah kubaca
Bahwa saat seseorang sedang memilih untuk sendiri maka berikanlah ia waktu untuk sendiri, menghibur dan melipur laranya sebelum bersua lagi
Aku tak butuh teori
Sering pun aku kangen kamu
Kangen saat kamu marah besar
Membentak
Salah paham
Malas
Dan sejenisnya
Namun, yang membuatku makin cinta
itu tak berlangsung lama
Kamu pun lekas pulih dan kembali normal
Sering pun aku kangen kamu
Kangen saat kamu marah besar
Membentak
Salah paham
Malas
Dan sejenisnya
Namun, yang membuatku makin cinta
itu tak berlangsung lama
Kamu pun lekas pulih dan kembali normal
Sering aku kangen kamu
Cepatlah kemari
Thursday, December 7, 2017
![]() |
Sumber: Pixabay |
Emang sih udah banyak teori dan penelitiannya kalo Positive emotion menjadi salah satu faktor yang bisa mempengaruhi atau meningkatkan kesejahteraan hidup seseorang. Ya memang kita selama ini udah terdoktrin dengan kalimat, "Don't worry, just be happy." Tapi kan gak setiap hari dan setiap saat orang itu punya emosi positif, gak setiap hari kita itu hanya dicekoki oleh situasi atau peristiwa yang membuat hati berbunga-bunga. Pasti ada juga kan peristiwa atau situasi dimana mau gak mau emang kita harus ngerasain bad mood, sedih, sebel, marah, jijik, atau kecewa. Emosi negatif yang kayak gini amat sangat adaptif dan occasional yang kita kadang gak bisa kontrol kapan datang dan perginya, tapi emang harus dihadapi.