Friday, March 29, 2013

Renungan Pertanyaan Seputar "Personality Disorder"

7:42 PM 0 Comments

     1. Bagaimana perilaku psikopat dibedakan dari perilaku psikosis ?

      Perilaku psikopat itu tidak sama dengan perilaku psikosis. Psikopat berasal dari kata psyche yang artinya jiwa dan pathos yang artinya penyakit. Namun, jika diartikan secara umum, menurut saya, psikopat itu adalah penyakit yang mana  orang yang mengidapnya mempunyai perilaku antisocial dan merugikan orang-orang yang ada di sekitarnya. 
     Psikopat sadar sepenuhnya atas apa yang dilakukannya. Seorang psikopat selalu merangkai kamuflase yang rumit, suka memutarbalikkan fakta, suka berbohong, memfitnah sana-sini untuk memperoleh kepuasan dan keuntungan sendiri saja. Secara fisik, mungkin terlihat berpenampilan mempesona, sempurna, pandai bertutur kata, menyenangkan, dan mempunyai daya tarik yang luar biasa. Seorang psikopat juga suka bertindak secara agressif, menantang nyali, sulit mengendalikan diri, tidak ada pertimbangan baik buruk dari apa yang dilakukannya, dan mudah menyerang orang meskipun penyebabnya itu adalah hal yang sangat sepele.

CARA MENGEMAS IDE DAN KREATIVITAS MARKETING

5:16 PM 3 Comments

 

Tentukan ide produknya, bersamaan dengan itu akan ada cara untuk mengemasnya dalam sebuah strategi marketing.
(Veronica Ratna Ningrum)
veronica

Marketing juga memerlukan strategi dan kreativitas. Seperti halnya saat mengemas sebuah hadiah atau sajian, kita pun perlu mengemas cara marketing produk agar menarik perhatian konsumen. Sebab bagaimanapun, penampilan merupakan faktor yang sangat berpengaruh terhadap nilai jual. Sebuah produk yang bagus namun tanpa disertai strategi marketing yang tepat maka produk tersebut tidak akan menghasilkan keuntungan yang maksimal bagi perusahaan. Sebaliknya, terkadang produk yang sebenarnya biasa, namun dikemas dengan baik, bisa membuat pelanggan jatuh cinta.

MASUK MAYOR LAGI

5:10 PM 0 Comments
Alhamdulillah

Udah lama gak buka grup The MIracle Of Writing

Finally, naskah antologi masuk mayor again

I'm waiting for that

Alhamdulillah dua naskah udah lolos mayor ^_^ prestasi yang semakin menyemangati untuk tetap positive thinking, tetep semangat. Meski hari ini gagal dapet penerbit di agensi, tapi hari ini juga langsung narik naskah dan tawarin ke Pro U Media. Nunggu 2 bulan lagi. Semangat^^. Daripada menyiksa diri diterbitin jadi ebook tapi gak punya android untuk promosinya nanti lebih baik ditarik dulu aja. Urusan ebook nanti bisa tawarin draft lain karena persaingannya masih dikit. Semangat semangat... ^__^ Penolakan bukan berarti failure. Aku yakin, bisa terbit menjadi paper book hanya saja waktunya kuserahkan sama Allah.

 Alhamdulillah, ada obat di saat 1 kesulitan menghadang

MENGENAL LEBIH DEKAT ADJIE SILARUS, SANG MEDITATOR

1:14 PM 0 Comments

Apa sih yang ada di pikiran Anda bila mendengar kata meditator? Heum, yang ada di pikiran saya bila mendengar kata meditator adalah seseorang yang ahli di bidang meditasi, seseorang yang memiliki pengetahuan tentang dunia terapi relaksasi yang berpusat pada tubuh dan mental atau bisa juga seseorang yang juga menerapkan terapi psikis/psikologi untuk penyembuhan penyakit atau sekadar relaksasi.

Heum, daripada bingung-bingung. Mari kita simak bersama ulasan terkait salah satu pakar meditasi (meditator) yang sudah terkenal, utamanya di Indonesia. Siapa lagi kalau bukan Adjie Silarus. Ada yang tahu siapa dia? Berikut ini jawabannya.

Adjie Silarus adalah salah satu Meditator yang mengkhususkan diri dalam bidang One Moment Meditation (OMM). Selama setahun penuh, Adjie mengkhususkan waktunya untuk mendalami bidang tersebut. Pengetahuannya tentang hal tersebut kemudian dia gabungkan dengan teknik Meditative Mind serta Mindfulness, untuk membantu para kliennya. Gabungan dari ketiga teknik ini, membuat Adjie sangat luwes dalam memberikan konsultasi serta pelatihan teknik meditasi yang sesuai dengan kebutuhan sang klien.

Tuesday, March 26, 2013

CARA MENGHINDARI NYONTEK SAAT UJIAN

3:37 PM 2 Comments

Hayo, siapa yang merasa pernah "cheating" alias nyontek??
Di saat besoknya ujian tapi kita tidak belajar sama sekali dan tidak ada persiapan apapun, menyontek adalah satu-satunya "jalan" ketika tidak mampu menjawab soal-soal ujian.

Menyontek itu adalah "gangguan" yang menular. Seseorang yang menyontek ketika ujian, dia kecenderungan mengalami "gangguan" self-concept. Dalam ada tiga komponen dalam self-concept seorang cheater yang "terganggu". Apa sajakah itu? Berikut penjabarannya menurut analisaku:
  1. Self-knowledge: seorang penyontek bisa jadi mengalami distorsi dalam hal pengetahuan terhadap diri sendiri. Maksudnya, orang tersebut tidak sepenuhnya mampu mengetahui apa saja kebutuhan dirinya, apa yang sebaiknya perlu dan penting untuk dilakukan dan dia tidak tahu mengapa dia melakukan perbuatan tersebut. Seorang cheater hanya tahu bahwa dirinya sedang terdesak/terjebak oleh situasi sulit sedang dia sendiri tidak mampu memikirkan langkah yang tepat untuk mengatasi situasi sulit itu.
  2. Self-acceptance: seorang penyontek memiliki kecenderungan kurang menerima diri sendiri. Ketidakmampuan menerima diri sendiri, kegagalan terhadap keyakinan akan kemampuan diri sendiri, merupakan hal yang paling sering dialami oleh para cheaters. Ketika ujian, seorang cheater akan merasakan banyak sekali "keterbatasan". Dia merasa putus asa, merasa tidak mampu menjawab pertanyaan, merasa tidak yakin bila dia jawab sendiri takut akan berakibat kesalahan. Apabila perasaan dan pikiran/persepsi semacam ini terus dipupuk dalam diri seseorang, maka orang tersebut bisa saja menjadi seseorang yang kurang atau bahkan tidak dapat dipercaya oleh orang lain. Bila dia tidak dapat mempercayai kemampuannya sendiri, tidak dapat menerima diri apa adanya dan tidak berusaha menyadari keterbatasannya, lama-kelamaan orang tersebut juga tidak akan mungkin bisa dipercayai oleh orang lain. Dia akan sering meminta bantuan orang lain/dependent. Dia tidak akan bisa mandiri.
  3. Self-esteem: masalah yang satu ini juga sering dialami oleh cheaters. Mereka menganggap lebih baik menggadaikan "harga diri" dengan menyontek saat ujian daripada melihat kertas jawabannya kosong. Bahkan, terkadang, seorang cheaters yang getol bin doyan nyontek saat ujian, dia pasti akan melakukan berbagai teknik agar bisa menjawab pertanyaan tanpa perlu susah payah berpikir dan belajar. Hal seperti ini tentunya sangat mengenaskan. Seorang penyontek mengalami kecenderungan ketidakmampuan dalam menghargai diri sendiri. Bila sudah tidak mampu menghargai diri secara baik dan benar, tidak mampu lagi menaati norma dan peraturan yang berlaku maka sudah pasti dia pun akan menyulitkan/membebani orang lain. Seorang yang "dicontek" pasti akan merasa risih terhadap penyontek. Bila pun yang dicontek tidak masalah, bukan berarti si penyontek selamat. Si penyontek justru terancam "kronis". Maksudnya, yang dicontek bisa saja memberikan label negatif terhadap si penyontek. Reputasi/nama baik pun sudah pasti rusak. Bahkan pada beberapa kasus, seorang yang dicontek bisa saja sengaja menjebak si penyontek ulung untuk dipermalukan dan memberikan jawaban/informasi yang salah kepada si penyontek. Ini juga tentunya tidak baik dan akan menimbulkan permusuhan.