Monday, December 24, 2012

#Postcardfiction - For My Beloved Velve



Dear Velve,
Malam ini, kuletakkan sebuah kertas Polaroid bergambar di sisi bantal berwarna hijau. Dengan tubuh telungkup, kubawa kepala ini berayun ke kiri dan kanan, menyusuri jejak-jejak lirik yang menggaung lirih di kamar tua ini. Mata dan senyumku pun hanya tertuju pada kertas Polaroid ini.
If you’re not the one, then why does my soul feel glad today?
If you’re not the one, then why does my hand fit yours this way?
Kamu pasti juga senang menikmati lagu ini, favorit kita. Oh, aku masih ingat, saat di festival musik itu kamu manis sekali, menyanyikan lagu ini sambil memetik senar harpamu. Kamu juga pasti masih ingat ‘kan? Aku duduk di kursi VVIP yang khusus kamu siapkan untukku seorang. Saat jemarimu mulai mengalunkan nada, semua mata tertuju padamu, termasuk diriku. Ah, banyak hal yang tidak cukup untuk ku-nostalgia-kan lagi malam ini.
Kamu tahu, tidak? Mataku kupejamkan rapat-rapat ketika mendengar bagian syair ini, “And I wish that you could be the one I die with...”
Velve, bait ini hanya membuat air mataku menetes. Bait ini hanya cerminan angan-angan kosong untuk bisa memilikimu seutuhnya. Sebenarnya, aku kurang suka dengan bait ini, karena kenyataannya kamu menolak saat aku memintamu untuk menjadi isteriku, bukan hanya sebagai sahabat. Dan, kamu justru memilih hidup bersama Gerrard, padahal kamu tahu kalau dia itu laki-laki munafik yang hanya menginginkan kemolekan tubuhmu.
Tapi Velve, ini yang kurasakan, “Cause I love you whether it’s wrong or right, and though I can’t be with you tonight, you know my heart is by your side.” Sampai sekarang, aku masih sering merayakan perasaan cinta ini dengan memutar lagu favorit kita, meski harus mendengar bait yang kurang kusukai. Aku juga selalu menggenggam foto tenarmu saat mulai bernyanyi seperti ini.
Semoga postcard kirimanku ini bisa kamu balas. Love you, Velve.

By
Huggiens (your fans)



6 comments:

  1. So romantic mbak. Cinta yang terus ada meski tak terbalas :(

    ReplyDelete
    Replies
    1. hehe itu salah satu contoh fans yang cintaaaaaa banget sama idolanya hihi, iseng aja bikinnya

      Delete
  2. Mbak posting tulisan yang psikologi2 dong. Yang berkaitan dengan gimana caranya tetap jadi bijak meski kadar sensitif sampai di titik klimaks. hihihi. Aku sering gittu soalnya. Ya...mbak ya... *merajuk.

    makasih mbak :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. oh tulisan psikologi ada kok bisa kamu search di label psikologi. oh klo tulisan yg itu, oke deeeh, ntar klo sempat, mbak posting. haha curcol ya hihi :D ^_^ stay tunned aja di blog ini hehe

      Delete
  3. kasian yaa,, hehe atau egak kasian sih?

    bingung dengan caranya mencintai :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. tergantung penilaian masing2 personal, hehe,, klo menurutku mencintai sang idola itu gak perlu terlalu berlebihan, jadinya yaaa kyk si Huggiens di atas.

      Delete

Makasih banget ya udah mau baca-baca di blog ini. Jangan sungkan untuk tinggalin komentar. Senang bila mau diskusi bareng di sini. Bila ingin share tulisan ini, tolong sertakan link ya. Yuk sama-sama belajar untuk gak plagiasi.