Saturday, September 21, 2013

Tuesday, September 17, 2013

CATATAN HATI DOSEN JUNIOR (16)

6:11 PM 3 Comments
Tak ada masalah yang tak ada solusinya. Tak ada liku kehidupan yang tak bisa dilalui. Meski tak selalu ada pelangi pasca hujan, langit tak kan pernah marah.

Memilih menjadi dosen muda adalah pilihan yang sudah saya jatuhkan. Awalnya memang hanya untuk menghindari ketidakinginan akan bekerja di Bank seperti keinginan Bapak yang notabene juga bekerja di Bank. Namun, setelah menjalaninya, yang tadinya kurang begitu mencintainya lambat laun berubah cinta.

Saturday, September 14, 2013

CATATAN HATI DOSEN JUNIOR (15)

8:11 AM 9 Comments
Minggu lalu di kelas semester lima, ketika diskusi mengenai pengantar ilmu kesehatan mental, ada satu mahasiswa yang kepo.

Berhadapan dengannya itu seperti berhadapan dengan "lubang maut". Sejak masuk Guidance Club tahun lalu, mahasiswa tersebut memang sudah saya prediksi punya kemampuan "debat". Sehingga ketika masuk kelas perkuliahan dan bertemu lagi, rasanya saya ingin kabur tiap dia bertanya.

Wednesday, September 11, 2013

CATATAN HATI DOSEN JUNIOR (14): JANGAN REMEHKAN PROFESI ORANG

8:58 AM 0 Comments
Kira-kira seminggu yang lalu, saya mendapat telepon dari seorang saudara yang tinggal di kota seberang. Dia meminta tolong pada saya untuk melihat pengumuman formasi CPNS wilayah Sul-Sel di BKD Parepare. Karena bulan ini saya punya banyak kesibukan, ngajar pagi, kadang juga pulangnya sore, sibuk ngejahitin label nama buat baju-baju Bapak untuk naik haji, buat laporan ini itu dan belum lagi nanti kalo ada acara di rumah saat Bapak mau berangkat, alhasil... saya tidak bisa membantunya. 

Sunday, September 8, 2013

UNTUK LISFA (LINGKAR PSIKOLOGI ASY-SYIFA)

10:08 AM 0 Comments

Teruntuk LISFA....
Walau awalnya harus susah payah menjelaskan alasan pada orangtua mengapa aku memilihnya
Namun aku berterima kasih padanya
Berkatnya aku menemukan satu cahaya
Berkatnya, aku menemukan jalan hidupku
Berkatnya, aku dapat berputar arah dari ketersesatanku

Teruntuk LISFA....
Walau awalnya aku merasa terpuruk, tak tahu siapa diri ini
Namun aku berterima kasih padanya
Karenanya, aku mulai mengenal siapa Tuhanku dan siapa diriku

Teruntuk LISFA...
Awalnya, aku merasa kurang pantas